BOGOR TODAY – Dinas Kesehat­an (Dinkes) Kota Bogor meng­himbau kepada seluruh ma­syarakat untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Edaran ini dilakukan me­nyusul, penyebaran penyakit demam Berdarah Dengue (DBD) sudah menyebar ke seluruh ka­wasan Bogor.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinkes Kota Bogor, dr Siti Rohiah, mengatakan, masyarakat wajib mengikuti PSN seperti me­nutup tempat penampungan air, menguras bak-bak air, mengubur barang-barang bekas yang me­mungkinkan air tergenang. “Sa­rang yang paling memungkinkan adalah genangan air. Makanya gerakan 3M harus dihidupkan,” kata dia.

Di Kabupaten Bogor, sejak awal tahun, 770 warga dirawat di empat RSUD. Masing-masing RSUD rata-rata merawat lebih dari 100 pasien DBD. Dengan rincian RSUD Ciawi sebanyak 196 orang, RSUD Cileungsi 230 orang, RSUD Kota Bogor sebanyak 141 orang dan RSUD Cibinong seban­yak 116 orang. Dua pasien balita pun meninggal dunia.

“Petugas kami masih melaku­kan rekam medis penderita DBD yang masuk dan dirawat di RSUD kami. Untuk sementara tidak kurang dari 230 orang dan dua pasein anak di antaranya menin­ggal dunia,” kata Direktur Utama RSUD Cileungsi dr Mike, Jumat (5/2/2016).

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Jengkol yang Gurih Renyah dan Mantap

Menurutnya, lonjakan pasien yang dirawat di RSUD Cileungsi ini membuat semua ruangan per­awatan poli bedah dengan tempat tidur terisi penuh, sehingga pihak rumah sakit menambah tempat tidur di ruang poli kebidanan dan ruang anak. “Kami tidak boleh menolak semua pasien DBD yang datang ke RSUD, jika ruang per­awatan penuh maka pasien akan mendapatkan observasi di IGD,” tuturnya.

Setelah mendapat obser­vasi, jika ruangan sudah terse­dia, maka pasien akan dirujuk ke ruang perawatan, sedang­kan untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan khu­sus di ruang ICU maka setelah mendapatkan observasi akan dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas ICU. “Kami belum me­miliki fasilitas ICU, sehingga jika ada pasien gawat membu­tuhkan perawatan ICU maka akan dirujuk,” ujarnya.

BACA JUGA :  Puncak Arus Balik di Terminal Baranangsiang Diprediksi 15 April 2024

Jumlah pasien DBD yang ma­suk ke RSUD Cileungsi umum­nya warga Kecamatan, Cileung­si, Jonggol, Kelapanunggal, Cariu dan Sukamakmur. “Ada juga warga Cibarus Bekasi yang sempat masuk, namun paling banyak yang masuk dan dirawat di sini adalah warga, Cileungsi, Jonggol, Cariu dan Sukamak­mur,” katanya.

Sementara Kasie Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Intan Wi­dayati menjelaskan, pasien pen­derita DBD di Kabupaten Bogor menyebar di banyak rumah sakit. Menurutnya, banyak pasien tersebar berobat di Bogor Kota, Jakarta, dan Depok/ Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bo­gor juga banyak karena menjadi rumah sakit rujukan.

Meningkatnya kasus juga ber­dampak terhadap jumlah pasien DBD yang meninggal. “Ada em­pat yang meninggal di Kabupaten Bogor tapi kami belum bisa mem­beri tahu nama dan asal tempat tinggal,” ungkap Intan.

(Rishad/ Eva/mgg)

============================================================
============================================================
============================================================