BOGOR, TODAY — Fenomena alam, Gerhana Matahari Total (GMT) disambut meriah, Rabu (9/3/2016) kemarin. Sejak pagi, warga dari seluruh penjuru Indonesia berduyun-duyun memburu fenomena ajaib yang hanya berlangsung 33 taÂhun sekali itu. Tak hanya Palu, Palembang, Ambon, Jakarta, Ternate, Bengkulu dan Aceh saja yang menyambut antusias fenomena alam ini. Langit BoÂgor juga terkena fenomena ini, meski tak gelap sempurna.
Penelusuran BOGOR TOÂDAY di sejumlah titik, ratusan warga dari seluruh penjuru berbondong-bondong keluar rumah untuk berburu dan melihat langit. Langit di Kota Hujan memang terlihat redup sekitar pukul 07:15 WIB. Banyak warga yang berkumpul di JemÂbatan Ceger, Kelurahan Tanah Baru, KecaÂmatan Bogor Utara, Kota Bogor sejak pukul 06.00 WIB untuk melihat momen langka tersebut. Memanfaatkan kamera DSLR mereÂka bisa melihat gerhana matahari sebagian di atas langit Bogor. Matahari berbentuk sabit, karena tertutup bulan 90 persen.
Gerhana matahari di Kota Bogor mulai terjadi sekitar pukul 06.30 WIB dan mencapai puncaknya membentuk seperti bulan sabit pada pukul 07.22 WIB.
Adi Rachmadi(40), warga setempat senÂgaja datang ke tempat ini untuk menyaksikan sekaligus mengabadikan proses terjadinya gerhana matahari di atas langit Kota Bogor. “Ini momen yang sangat langka. Dan saya pilih tempat ini karena lokasinya paling tinggi dan tidak ada penghalang, sehingga bisa meÂlihat gerhana matahari,†tuturnya.
Meski pengamatan di Bogor bukan gerÂhana matahari total seperti sebagian wilayah Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan, ia menÂgaku puas dan menikmati fenomena alam langka ini. “Belum tentu ke depan saya bisa melihat lagi keajaiban sang pencipta ini,†ucap dia.
Fenomena gerhana matahari yang melintasi beberapa daerah Indonesia juga menyedot perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Walkota Solo ini menyakÂsikan gerhana matahari dari halaman Istana Kepresidenan Bogor. Dia pun menyampaikan kekagumannya terhadap peristiwa langka ini. “Menyaksikan gerhana matahari dari halaÂman Istana Bogor. Fenomena alam yang luar biasa. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah,†demikian Presiden Jokowi menulis di Facebook, Rabu (9/3/2016).
Sejumlah foto tentang aktivitasnya itu diunggah di akun resmi Facebooknya. Dalam foto itu, Jokowi mengenakan kemeja putih, sarung serta kacamata tiga dimensi tampak mengamati langit.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedi Sucahyono mengatakan, wilayah Bogor mengalami gerhana matahari sebagian. Fase ini akan berlangsung selama 2 jam, mulai pukul 06.19 WIB dan akan berakhÂir sekitar pukul 08.31 WIB. “Puncaknya pukul 07.20 WIB dan matahari tertutup sekitar 90 persen,†kata dia.
Di lokasi terpisah, ratusan masyarakat Kota Bogor memadati Masjid Raya Bogor untuk mengikuti Shalat Gerhana. Tak hanya warga, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto pun ikut shalat.
Bima mengimbau, kepada warga yang ingin menyaksikan proses Gerhana Matahari Total agar berhati-hati. Menurutnya, meski Bogor hanya dilintasi Gerhana Matahari sebaÂgian (parsial, red) warga tetap harus waspada saat beraktivitas di luar ruangan. Terutama bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena alam tersebut juga diminta untuk menggunakan kacamata pelindung yang diÂrekomendasikan. “Walau hanya sebagian, tetap saja berbahaya menyaksikan gerhana dengan mata telanjang. Sebaiknya yang ingin melihat gunakanlah kaca mata yang direkoÂmendasikan,†ucap Bima, usai melaksanakan Shalat Gerhana, Rabu (9/3/2016).
Bima menambahkan, terjadinya Gerhana Matahari adalah fenomena alam yang langka. Sebagai umat muslim, lanjutnya, fenomena ini harus dijadikan momentum mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Dalam Islam, jika terjadi gerhana disunahkan mengerjakan Shalat Gerhana. Untuk itu, saya mengajak keÂpada umat muslim Kota Bogor untuk mengerÂjakannya,†kata Bima.
Untuk kota-kota di Jawa Barat, Gerhana Matahari parsial dimulai pukul 06.19 WIB. Puncak gerhana pukul 07.21 WIB dan beraÂkhir pukul 08.32 WIB. Durasi gerhana di Jawa Barat adalah 2 jam 11 menit.
Kota-kota di Jawa Barat yang bisa meÂnyaksikan Gerhana Matahari persial meliputi Bandung, Pelabuhan Ratu, Bogor, Depok, CibÂinong, Sukabumi, Bekasi, Cianjur, Cikarang, Kawarang, Purwakarta, Soreang, Ngamprah, Cimahi, Subang, Garut, Sumedang, SingaÂparna, Tasikmalaya, Majalengka, Ciamis, InÂdramayu, Sumber, Kuningan, Banjar, Parigi, Cirebon.
Khusus untuk Tasikmalaya, Majalengka, Ciamis, Indramayu, Sumber, Kuningan, BanÂjar, Parigi dan Cirebon, terdapat perbedaan waktu, yakni gerhana mulai terjadi pukul 06.20 WIB, puncak gerhana pukul 07.21 WIB dan berakhir pukul 08.32 WIB.
Durasi gerhana 2 jam 12 menit. SemenÂtara di Banten, waktu gerhana hampir sama dengan di Jakarta. Gerhana dimulai pukul 6.19 WIB hingga 08.30 WIB.
Dalam Sholat Gerhana di Masjid Raya Kota Bogor, bertindak selaku imam sekaligus khatib sholat khusuf di Masjid Raya adalah KH.DR. Badrudin Subky M.HI. Dalam khutÂbahnya di hadapan jamaah yang berjumlah kurang lebih 3000 orang, Badrudin menyamÂpaikan gerhana matahari adalah sunnatullah yang memberi hikmah dan renungan bagi seÂluruh manusia,†terangnya.
(Abdul Kadir Basalamah|Yuska Apitya)