BOGOR Women’s Club (BWC) kembali membuat kegiatan ‘Barter Ilmu’. Jika sebelumnya para wanita-wanita ini membuat barter ilmu dengan membuat kerajinan gerabah, kali ini mereka memberikan ilmu menjahit dengan mengajarkan bagaimana cara membuat pola jahitan busana.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Program barter ilmu menjahit kali ini dibuat oleh Divisi PendiÂdikan dan Kebudayaan BWC keÂpada para 20 kadernya, beserta dengan tujuh anggota divisinya.
Ketua Divisi Pendidikan dan KebuÂdayaan BWC, Setiowati memaparkan dirinya beserta ketujuh anggota divisi, diantaranya Mieke Yohanes, Dewi Lela Sari, Jelly Supriati, Cut Fathiah Gathom, Sri Ayu Suryati, Tya Damayanti dan RidÂhani Agustina, merasa harus memberiÂkan ilmu pendidikan menjahit.
Sebab, selain karena menjahit idenÂtik dengan wanita, ilmu ini juga dapat menjadikan para anggotanya memiliki kemampuan. Dimana kemampuan itu dapat menjadi sebuah kegiatan yang berguna bagi diri mereka sendiri. LanÂtas setelahnya, kemampuan itu mereka kembangkan sehingga bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Dalam kesemÂpatan barter ilmu kemarin, masih kata Setiowati, para kadernya diberi arahan bagaimana caranya memÂbuat sebuah pola jahitan rok. “Kami memberikan ilmu dasarnya dulu, yaitu memÂbuat sebuah pola. Lalu minggu depan renÂcananya barulah memberiÂkan ilmu bagaimana cara memotong kain jahitan,†urai wanita yang juga menjabat sebagai keÂpala sekolah itu.
Menurut wanita yang hangat disapa Wati ini, menjaÂhit terbilang tidak terlalu rumit dan dapat bermanfaat bagi kadernya. “Menjahit kan meÂmang wanita banÂget, dan rasanya tidak terlalu rumit. Sejauh ini juga mereka terlihat sangat menikmati pembelajaran dan keinginannya cukup besar untuk bisa memahami ilmu menjahit,†tuturnya.
Ia berharap, dengan ilmu yang diÂberikan, para anggotanya ini dapat mengaplikasikan ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Bahkan lebih dari itu, ia sangat berharap ada dari anggotÂanya bisa menjadi seorang pengusaha garmen dan designer ternama IndoneÂsia.
“Dengan begitu mereka bisa berÂmanfaat di masyarakat, sebab dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi oranglain. Jadi ilmu itu tidak hanya berguna bagi diri mereka sendiri, juga untuk masyarakat,†kata dia.
Sementara itu, salah satu founder BWC, Mardiah Faraz menambahkan, jika kegiatan ini dibagi beberapa kelas, mulai dari kelas kecil hingga kelas beÂsar. Dari setiap anggota yang belajar di kelas kecil, nantinya mereka yang akan melanjutkan pembelajaran dari ilmu yang sudah diberikan kepada anggota baru. Dimana nantinya saling memberiÂkan ilmu satu sama lain kepada seluruh anggota BWC.
“Allah SWT itu sudah memberikan masing-masing kelebihan dan kekuranÂgan kepada seluruh manusia di muka bumi ini, ada orang yang bisa beberaÂpa keahlian tapi belum tentu dia mamÂpu dengan keahlian lainnya. Jadi kita akan menyempurnakan kemampuan skill mereka dengan barter ilmu ini,†papar Diah.