Tidak hanya Jepang dan Tiogkok, ternyata Korea Selatan juga menawarÂkan telah kerjasama denÂgan pemerintah Indonesia untuk membangun proyek moda transÂportasi massal berbentuk kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT).
LRT sendiri memang akan dikerjakan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi). Nantinya yang akan mengerjakan proyek ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). “Korea banÂyak juga menawarkan LRT. Dia nawarin LRT Jabodetabek. Tetapi baru menyampaikan proposal belum dibahas,†kata Menteri PerÂencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, Kamis (28/5/2015).
Menurut Andrinof, pengerjaan LRT sendiri memang akan dikerÂjakan oleh Adhi Karya, namun tetap saja membutuhkan perusaÂhaan yang sudah mengerti dalam pembangunan LRT. “Sekarang siapin Adhi Karya, tetapi kan pasti akan menggandeng yang lain. Core kompetensi Adhi Karya kan pasti dia akan menggandengnya,†jelasnya.
Namun, Andrinof masih mengÂkaji proposal yang ditawarkan Negeri Ginseng tersebut kepada pemerintah Indonesia untuk membangun LRT. “Semua perhiÂtungan bisnis keuangan dari perÂbankan Korea yang menyediakan dana, lalu perusahaan konstrukÂsi,†ujarnya.
Menurut Andrinof, sesuai araÂhan Presiden Jokowi, rute LRT akan menghubungkan rute JaboÂdetabek. Untuk pembangunannya sendiri akan menempel di jalan tol. “Sekarang yang ada JabodetaÂbek, yaitu yang menghubungkan Jakarta, Cibubur, Bogor. SekaÂrang pengadaan lahan tidak ada masalah. Di titik tertentu ada. Penyiapan anggaran untuk lahan. Pemetaan sudah ada. Jagorawi terutama yang Menempel jalan tol,†tukasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan menÂgatakan, Presiden Jokowi meminÂta Jabodetabek semua dilalui oleh transportasi ini. “Jabodetabek beÂrarti Bogor menuju Jakarta dalamÂnya lewat Cawang. Lalu Bekasi lewat tepinya tol menuju ke tol kota, diharapkan sampai bandara Soekarno-Hatta,†sebutnya
 Untuk investasi proyek LRT ini dari Bogor ke Dukuh Atas diperkirakan menelan Rp24 triliun sepanjang 72 km. InvÂestasi ini belum termasuk unÂtuk membangun LRT hingga Bandara Soetta. “Investasi per km LRT mencapai Rp200 miliar-Rp300 miliar. Investasi ini sudah termasuk kereta dan rel. Rencananya jalur ini akan melayang atau elevated,†paÂparnya.
Untuk mendukung penÂdanaan, ADHI berharap ada Peraturan Presiden (Perpres) penunjukkan untuk proyek ini. Sehingga BUMN ini mudah mendapatkan pinjaman untuk pendanaan proyek.
Pemancangan tiang perÂtama alias groundbreakÂing proyek ini akan dilakukan pada 17 Agustus 2015. Ini unÂtuk rute Bogor-Cawang-Dukuh Atas. Proyek ini ditargetkan seÂlesai 2018. Tarif per kilometer sekitar Rp1.000.
(OKZ/Apri)