Balapan Lamborghini Super Trofeo 2015 yang digelar di Sirkuit Internasional Sentul, Kabupaten Bogor, akhir pekan kemarin, sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Apa saja?
(Apriyadi Hidayat)
KALI ini, pabrikan mobil asal ItaÂlia tersebut menyisipkan kegiaÂtan bertajuk ‘Lamborghini EsÂperienza’ yang merupakan kegiatan bagi member dan calon konsumen Lamborghini di Asia Pasifik unÂtuk mencicipi super car HuÂracan LP610- 4 dan AventaÂdor LP 700-4.
Deru suara mesin super car saling bersahuÂtan kencang. Sejumlah tamu undangan dari berbagai neÂgara, termasuk para jurnalis pun tampak tak sabar untuk mencicipi langsung mobil berlogo ‘Banteng Tarung’ itu. Tak sekedar penampiÂlan eksterior yang cadas, suara mesin Huracan dan Aventador yang diboyong LamÂborghini ke Sirkuit Sentul mamÂpu meningkatkan adrenalin penÂgunjung.
Head of Lamborghini SouthÂeast Asia, Sebastien Henry, mengatakan dipilihnya Sentul dan Indonesia karena negara ini termasuk potensial dalam memasarkan produk-produk anÂdalannya. “Negeri ini punya poÂtensi yang besar. Itulah kenapa kami mengadakan Lamborghini Esperienza. Ajang ini kami sajiÂkan untuk konsumen potensial dan mereka yang baru mau masÂuk ke dunia Lamborghini,†kata Henry kepada Bogor Today, di Sirkuit Sentul.
Dalam helatan itu, Squadra Corse (divisi motorsport LamÂborghini), menyediakan delapan unit mobil untuk dicicpi, terdiri dari empat unit Lamborghini Huracan LP610-4 dan empat unit Aventador LP 700-4.
Dijelaskan Henry, AventaÂdor mengedepankan performa, lightweight engineering dan phenomenal handling precision. Aventador juga hadir dengan paÂras yang khas sebagai supercar yang menonjolkan agresifitas serta kecepatan tinggi.
“Aventador dipersenjatai mesin 12 silinder dengan kapaÂsitas 6.5L yang sanggup menyÂemburkan tenaga hingga 700 hp dengan torsi maksimum 690 Nm. Aventador sanggup berlari dari posisi diam hingga kecepaÂtan 100 km/jam dengan catatan waktu 2,9 detik. Kecepatan makÂsimumnya mencapai 350 km/jam,†jelasnya
Sementara itu, Huracan hadir dengan dibekali mesin V10 berkapasitas 5.2-liter, mampu menyemburkan tenaga hingga 610 hp dengan torsi puncak menÂcapai 650 Nm. Supercar terbaru asal Italia ini juga mampu meleÂsat dari kecepatan 0-100 km/jam hanya dalam waktu 3,2 detik dan dari 0-200 km/jam hanya dalam waktu 9,9 detik.
“Meski lahir dari rahim yang sama, baik Huracan dan AventaÂdor memiliki karakter yang sanÂgat berbeda. Aventador terasa lebih galak dan Huracan lebih easy-to-drive,†tandasnya.
Harga Naik
Di tempat yang sama, CEO Lamborghini Jakarta, Johnson Yaptonaga, berharap event LamÂborghini Esperienza di Sentul ini mampu memberikan pengalaÂman tersendiri bagi para memÂber, sponsor dan para calon konsumen potensial. “Mereka tampak senang dan semoga terÂtarik untuk memilikinya,†ungÂkapnya kepada BOGOR TODAY.
Diakui Johnson, penjualan Lamborghini tahun ini sedang mengalami penurunan akibat perlambatan ekonomi maupun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan lemahnya kurs tersebuut membuat harga produk LamÂborghini mengalami kenaikan.
Johnson menjelaskan, seÂmenjak USD menguat terhadap rupiah dan kebijakan mengenai Bea Masuk (impor duty) ikut naik, penjualan supercar asal Italia di pasar otomotif nasional langsung menurun. Tapi, ia beÂlum bisa membeberkan angka pastinya.
“Dollar menjadi Rp 14.000, otomatis penjualan menurun. Jika dibandingkan dengan taÂhun lalu turunnya terasa sekali. Harga juga sudah naik, nanti kita hitung-hitung lagi,†ujarnya.
Seperti diketahui, saat peÂluncuran atau sebelum rupiah melemah, Huracan dibanderol Rp8,9 miliar. Sedangkan AventaÂdor Rp9,7 miliar. “Tapi kita coba bertahan dengan segala cara dan optimis ke depannya ekonomi dan pasar akan kembali memÂbaik sehingga terjadi peningkaÂtan daya beli masyarakat,†pungÂkasnya.