Mengawali usahanya pada 26 September 2015, kelima orang sahabat ini bisa dibilang cukup sukses meramaikan bisnis kuliner yang tengah berkembang di kota hujan. Dengan bendera usaha Try.Me, mereka menyajikan makanan berat yang lezat namun bisa dinikmati secara praktis. Kini Try.Me mampu mengantungi omzet belasan atau bahkan hingga puluhan juta rupiah per bulannya. Padahal modal awal ketika mulai mendirikan usaha tersebut sekitar Rp6 juta. Seperti apa?
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Kelima orang sahabat itu adalah Tiara Destiani, Raden Roro, Yoga YudistiÂra, Meidina dan Praset ya Agis. MerÂeka merupakan mahasiswa seme ster akhir jurusan komunikasi di UniverÂsitas Pakuan.
Menurut Tiara, Try.Me sendiri menyajikan makanan berat berupa nasi dengan lauk yang bisa dipilih yakni berupa ayam, daging at au jamur. KeÂmudian lauk tersebut akan disiram dengan saus gur ih, seperti saus original, spicy, blackpapaer dan teriyaki. Tak keting galan bawang bombay, wortel dan selada menjadi sayuran pelengkap.
Tidak hanya dimanjakan dengan menu yang ditawarkan, cara penyajiannya pun tidak ribet. Konsumen bisa dengan praktis menyant apnya di mana dan kapan pun. “Kita kalau di kampus mau makan berat, misalnya di bungkus, suka terkendala masalah cuci tangan, sendoknya ngÂgak ada dan lain-lain. Yang kerja di kantoran pun begitu masalahnya,†ungkapnya kepada BOGOR TODAY.
Hal tersebut rupanya menjadi peluang tersendiri bagi Tiara dan kawan-kawannya. MerÂeka kemudian melakukan inivasi makanan berat yang bisa disantap dengan praktis. Setelah meÂlalui proses trial and error selama satu bulan, akhirnya mereka berhasil menemukan kompoÂsi si yang pas dari sisi menu maupun kemasan.
“Kita coba buat untuk test pasar. Saya kasih teman-teman terdekat untuk coba. Percobaan pertama gagal. Tapi itu tidak membuat kami ptaha semangat, akhirnya setelah proses panÂjang kami bisa menemukan takaran yang pas. Temen-temen juga pada suka. Terus kami beraÂnikan diri buat buka Try.Me,†jelasnya.
Kelebihan lain dari Try.Me adalah bahan baÂkunya tidak menggunakan bahan pengawet . Jadi, baik untuk dikonsumsi. “Alami bahannya. Sayuran fresh, tiap hari ganti,†imbuhnya.
Karena bisa dibilang baru terjun ke bi snis kuÂliner, mereka pun memanfaatkan sosial media yang tengah hits dalam memasarkan produknya. Bahkan, Try.Me pun melakukan sistem pemasaÂran jemput bola seperti food truck kebanyakan. “Kami juga melakukan sistem mobile dengan kendaraan. Jadi, tempat kami pindah-pindah,†terang Meidina, menambahkan.
Tempat-tempat yang menjadi sasaran Try.Me adalah pusat keramaian anak muda. Seperti deÂpan SMA Negeri 3 Bogor, SMAKBO, Universitas Pakuan, Indraprasta, Car Free Day Sempur, Car Free Day Yasmin dan lain sebagainya. Harga pun disesuaikan dengan target market Tr y.Me, yakni dengan banderolan Rp15 ribu untuk menu ayam dan jamur, sedangkan daging Rp18 ribu.
“Kami juga rutin ikutin bazzar di event-event tertentu. Senin samÂpai Kamis kit a mobile, Jumat kita khususkan untuk pemesanan delivÂery order, Sabtu off dan Minggu di Car Free Day. Untuk informasi tempat bisa cek di instagram kita @try.meofficial, LINE ID @ ftl5959r dan SMS/Whatsapp +6281380506312,†kat a dia.
Dengan modal usaha Rp6 juta, kini Try.Me mampu menjual sedikitnya 50 cup per hari. Jika diambil rata satu cup Rp15 ribu dan dikalikan 30 hari, maka omzet yang mampu dihasilÂkan di usahanya tersebut menc apai Rp22.500.000.
“Alhamdulillah respon pasar cuÂkup bagus. Rencana ke depan kita akan buka outlet untuk memudah konsumen. Tapi sementara kita mobile dulu sampai bener-bener masyarakat kenal dulu,†tandasnya.
(Apriyadi Hidayat)