TBK-2-Ust-Iyus-KhoirunnaSegala ungkapan puji syukur hanyalah berhak ditujukan kepada Allah SWT, Tuhan yang telah menurunkan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, hamba-Nya. Dalam al-Qur’n tidak ada satu ayat pun yang salah. Al-Qur’an menjadi petunjuk yang benar, agar digunakan oleh Nabi Muham­mad untuk menyampaikan anca­man siksa yang pedih dari Allah dan menyampaikan kabar pahala surga kepada orang-orang beri­man dan beramal shaih. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih akan mendapatkan pahala yang baik”. (QS. al-Kahfi ayat:1-2)

Tidak terasa kita telah mema­suki akhir rajab, kurang lebih satu bulan lagi kita akan memasuki bu­lan Ramadhan 1436 H. Karena itu bulan rajab dan sya’ban ini kita ja­dikan sebagai latihan untuk mem­persiapkan diri menjalani Rama­dhan (Syahru ar-Riyadhah). Kita dalam menyambut Ramadhan ada yang disebut Husnu al-Isti’dad atau persiapan yang bagus.

Ada bebrapa persiapan yang harus kita lakukan dalam me­nyambut bulan Ramadhan:

Pertama, Isti’dad al-Ruh (per­siapan dari sisi ruhiyah, spiritual dan bathiniyah). Kenapa ini pent­ing, karena kita melihat kondisi umat islam saat ini mengalami kegalaun. Bahkan Rasul SAW me­nyebut dalam hadits riwayat Al-Hakim bahwa umat Islam akan mengalaam masa kegalauan ini. Masa penuh kegalauan, kepal­suan, kebingungan stres dan depresi melanda kaum muslimin hampir dimana-mana. Ini yang harus membuat umat islam kuat, memiliki mental yang tangguh dan kesabaran yang utuh dalam menghadapi zaman yang makin berat. Harus ada riyadhah dan latihan yang membuat batin kuat. Maka ada doa yang diajarkan oleh Rasul Saw sebagai penguat terma­suk mengatasi stres, kegalauan depresi dan sebbagainya.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

“Ya Allah kepada Rahmat-Mu aku berharap dan jangan tinggal­kan aku sekejap pun dan per­baikilah segala urusanku, Tiada Ilah selain engkau”. Dalam Hadis yang lain Rasul mengajarkan kita sebuah doa, “Ya Allah jadikanlah akhir dari umurku kebaikan, dan akhir seluruh kegiatanku adalah ridha-Mu, dan jadikanlah aku ke­tika menghembuskan nafas yang terakhir bertemu dengan-Mu”.

Rasul mengajarkan pada bulan sya’ban untuk berpuasa dan ban­gun malam untuk membiasakan ruhiyah kita mengerjakan ibadah.

Kedua, Isti’da al-Ilm (per­siapan dari sisi keilmuan). Ilmu adalah sesuatu yang sangat pent­ing ketika memasuki bulan Ramd­han. Karena berbeda antara orang yang berilmu dengan orang yang awam. Orang berilmu bisa jadi santai di awal Ramdhan, namun di akhir Ramadhan kenceng un­tuk beri’tikaf dan beribadah di masjid. Namun bagi orang awam boleh jadi di awal Ramadhan dia memenuhi masjid namun kes­ananya dia hilang, lenyap ditelan bumi.

Di bulan rajab ini kita mendapatkan peristiwa berseja­rah yang luar biasa. Namun ada satu hikmah penting yang harus kita pegang yaitu, seperti tercan­tum pada ayat pertama surat al-Isra’, berjalanlah kalian di muka bumi ini dari masjid ke masjid. Nilai-nilai kemasjidan harus kita ambil, zikrullah, sholat, berdoa dan berjama’ah.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

Ketiga, Isti’dad al-Mal (persia­pan dari sisi materi). Ramadhan adalah syahru al-infaq, bulan ban­yak berinfak. Rasul adalah orang yang sangat dermawan tapi lebih dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan. Kita dapat membuka tabungan Ramadhan, seperti hal­nya kita membuka tabungan haji, tabungan umrah dan tabungan karbun. Tabungan Ramadhan yangtelah kita siapkan kita ambil dan kita infakkan pada bulan ra­madhan, yang pahalnya berlipat ganda di hadapan Allah SWT.

Keempat, Isti’dad al-Wakt, (persiapan dari sisi penjadwalan). Pada bulan Ramadhan kita kurang tidur, kurang makan dan minum bahkan dilarang makan dan mi­num pada siang hari itu melatih kita untuk mengatur jadwal. Umat islam dilatih untuk menjadi kuat, kuat pemikirannya, kuat mental­nya dan kuat fisiknya.

Kelima, Isti’dad al-Jism, (per­siapan secara fisik). Orang yang shalat pasti sehat, orang yang berpuasa pasti sehat. Rasul ber­sabda : “Puasalah kalian, maka kalian akan sehat”. Allah melatih kita untuk sehat, agar umat is­lam memiliki ketangguhan. Rasul dalam sejarahnya melatih anak-anak muslim memanah, berkuda dan berenang. Sebagai sebntuk isti’dad al-jism (persiapan fisik). Inilah hal-hal yang hendaknya kita persiapkan pada bulan-bulan ini sebelum masuknya bulan radmad­han. Persiapan spiritual, ilmu, ma­teri, waktu dan fisik.

Oleh: UST. IYUS KHOIRUNNA

Disampaikan di:
ANDALUSIA ISLAMIC CENTER
Jl. Ir H Djuanda No.78 Sentul City-Bogor 16810

============================================================
============================================================
============================================================