INI kontradiksi keÂhidupan yang lazim. Pada masa kecil, manusia diajar dan dilatih terus supaya cepat bisa bicara. Namun ketika suÂdah besar ternyata mereka harus berÂlatih keras untuk diam tak bicara. Mungkin ada yang kurang dalam proses belajar waktu kecil, yaitu pembiasaan untuk tidak selalu menyampaikan semua apa yang didengar karena tidak semua yang didengar itu adaÂlah benar.
Bicara yang dianjurkan adalah bicara tentang kebaikan dan upaya perbaikan, buÂkan bicara kejelekan dan proses penjelekan. Bangunan kokoh tak pernah dibangun mengÂgunakan kayu yang keropos, batu yang rapuh dan bahan bangunan yang tak berkualitas. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik juga tak bisa berdiri kokoh dengan hiÂnaan, cacian, dan ocehan yang tidak jelas.
Agama mengajarkan, ‘’Jagalah lidah dan bicara, karena keselamatan manusia terganÂtung pada kemampuan menjaga lidahnya.’’ Kini mulut tergantikan jari-jari yang mengeÂtikkan kata ke halaman media sosial. Maka, jagalah jarimu dengan hati bersihmu..!