52lpsJAKARTA, Today – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meni­lai kondisi perbankan Indonesia secara umum masih dalam ke­adaan sehat. Hal ini dilihat dari rasio permodalan yang tinggi dan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang ter­golong rendah.

Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan menjelaskan, rasio kecu­kupan modal atau Capital Ad­equacy Ratio (CAR) perbankan saat ini masih berada di kisaran 21 persen. Angka tersebut adalah salah satu yang tertinggi di dunia dan tertinggi dalam sejarah Indo­nesia.

BACA JUGA :  Dijamin Bikin Nagih! Ini Dia Resep Kolang Kaling Saus Santan yang Sedap dan Mantap

“Kalau kita bicara NPL di 2,8 persen (gross) masih relatif ren­dah, apalagi dibandingkan den­gan bantalan permodalan per­bankan Indonesia,” kata Fauzi di kantornya di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Selain itu, Fauzi mengungkap­kan, marjin selisih suku bunga deposito dan suku bunga kredit masih di kisaran 5 persen, salah satu yang terbaik di dunia. Return on equity (RoE) perbankan pun masih di atas 20 persen.

BACA JUGA :  Takjil Segar dengan Blewah Pepaya yang Enak Cocok untuk Menu Bukber

“Kembali lagi, kalau kita me­lihat indikator perbankan secara umum, perbankan Indonesia ma­sih relatif sehat,” jelas Fauzi.

Dari sisi kinerja perekonomi­an Indonesia, Fauzi pun menilai pertumbuhan ekonomi Indone­sia saat ini masih kondusif untuk Bisnis Perbankan.

Hal ini dapat terlihat dari per­tumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di atas rata-rata per­tumbuhan ekonomi global.

============================================================
============================================================
============================================================