GIJON, Today – Real Madrid kembali menelan pil pahit kala bertandang ke markas tim gurem, Sporting Gijon, Senin (24/8/2015). Rentetan kekalahan di pekan pertama La Liga tersebut menunjukkan kekhawatiran yang sudah tersirat sejak pramusim.
Madrid sebenarnya tidak tampil buruk-buruk amat di pramusim. Dari delapan pertandingan yang mereka jalani, tim besutan Rafa Benitez itu masih bisa memenanÂgi lima di antaranya. Namun demikian, Ada empat perÂtandingan di mana Madrid gagal mencetak gol.
Pada beberapa kesempatan, Los Blancos bisa menunÂdukkan Manchester City 4-1 dan Inter 3-0. Tapi, di kesÂempatan berbeda, mereka ditahan imbang AS Roma dan Valerenga 0-0, serta dikalahkan Bayern Munich 0-1.
Dalam sembilan pertandingan (resmi dan tak resmi) di mana Benitez memegang kendali sebagai pelatih, Madrid sudah lima kali gagal bikin gol. Yang teranyar adalah laga melawan Sporting dinihari tadi. Madrid masih menunjukkan taji pada laga melawan Sporting. Hanya saja, mereka gagal memaksiÂmalkan banyak peluang.
Pada laga tersebut, Benitez memasang Jese yang bukan penyerang murni sebagai penyerang. Kendati demikian pun, Madrid masih bisa mendominasi jalannya pertandinÂgan. Begitu Jese digantikan oleh James RodriÂguez di menit ke-56, lalu dilanjutkan dengan Isco yang digantikan oleh Mateo Kovacic pada menit ke-71, Madrid yang tadinya eksplosif tampil lebih tenang.
Dalam catatan ESPNFC, Madrid punya 27 attempts sepanjang pertandingan dengan 8 di antaranya tepat sasaran. Namun, tidak ada satu pun yang berbuah menjadi gol. Tak heran kalau Benitez menyebut, timnya butuh memperbaiki akurasi.
Madrid dinilai tetap butuh penyerang murni di lini depan. Repotnya, penyerang mereka, Karim Benzema, malah dikabarkan tengah merapat ke Arsenal. “Kami menÂgakhiri laga dengan 4-3-3, untuk membuat para pemain yang bisa mencetak gol berada di garis terdepan. Selain itu, supaya bisa mendapatkan kontrol di lini tengah dan berÂmain lebih melebar,†ujar Benitez seusai perÂtandingan.
Ini bukan pertama kalinya Madrid menÂgawali musim dengan hasil 0-0. Terakhir kali mereka meraih hasil tanpa gol di pertandinÂgan pembuka, yakni pada 2010/2011, mereka mengakhiri musim dengan torehan 102 gol. “Tapi, kami kurang presisi di sentuhan-senÂtuhan akhir dan tak cukup dingin di depan gawang,†lanjut eks pelatih Napoli tersebut.
(Adil | net)