INI kabar memalukan bagi jagad pendidikan Indonesia. Sedikitnya 18 mahasiswa dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) diciduk Badan Narkotika Nasional (BNN) saat menggelar pesta narkotika jenis sabu dan ganja di Vila Ronatama, Desa Cidokom, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (21/9/2015) dinihari.
RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]
Dalam operasi ini, petuÂgas mengamankan 18 mahasiswa karena posiÂtif menggunakan narÂkotika. Selain itu, BNN menemukan barang bukti sejumlah paket ganja kering dan lintingan ganÂja bekas dihisap.
Kepala BNN Kabupaten Bogor Nugraha Setya Budhi mengatakan, sebanyak 108 mahasiswa yang ada di vila dites urine. Hasilnya, sebanyak 18 orang dinyatakan positif. BNN akan merehabilitasi 12 orang mahasiswa karena sebagai pengguna. “Enam orang ditahan untuk dilakukan penÂdalaman karena diduga sebagai pengedar narkotika jenis ganja,†kata Budhi, Minggu (20/9/2015) pagi.
Budhi mengatakan, mahasiswa yang positif mengkonsumsi narkotika 15 orang pria dan 3 lainnya wanita. Khusus untuk 6 mahaÂsiswa, petugas akan melakukan penggelaÂdahan di rumahnya masing-masing. Dalam penggerebekan, BNN Provinsi Jawa Barat mengamankan juga seorang komedian yang menjadi pembawa acara di kegiatan tersebut. “Hasil urinenya positif,†sambung Budhi.
Penggerebekan melibatkan personel gabungan dari BNN Pusat, BNN ProVinsi Jawa Barat, BNN Kabupaten Bogor dibantu Polisi Militer dan Polsek Cisarua. BNN yang telah lama mengincar pengedar di kalangan kampus mendapatkan informasi ada pesta narkotika yang melibatkan mahasiswa seÂbuah perguruan tinggi di Jakarta.
Sejumlah petugas diturunkan melakuÂkan pengintaian di seputar vila di Desa CiÂdokom, Cisarua, Puncak, kabupaten Bogor. Para mahasiswa sudah berada di vila sejak Jum’at, 18 September 2015. Puluhan petuÂgas BNN melakukan penggerebekan pada malam terakhir acara Pentas Seni Liter 5 Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta.
Kedatangan petugas BNN membuat terkeÂjut para mahasiswa yang berkumpul di halaman vila. Di areal ini didirikan panggung kecil sebagai pusat acara. Petugas menunggu sampai acara berakhir dan meminta semua mahasiswa meÂmasuki bangunan vila untuk dites urine.
Sempat terjadi kegaduhan saat petuÂgas mengeledah barang milik mahasiswa. Bahkan, emosi mahasiswa sempat terpancÂing dan nyaris terjadi aksi adu jotos dengan petugas. Mahasiswa tidak terima barang miliknya diperiksa. Sejumlah mahasiswa sambil berteriak rusuh sempat memukul-mukul kendaraan milik personel BNN.
Kegaduhan mereda setelah petugas menembakan senjata api ke udara. KeriÂcuhan diawali tudingan mahasiswa bahwa penggerebekan oleh BNN ilegal. Para mahaÂsiswa pasrah dan mengikuti berbagai ketenÂtuan yang diminta BNN setelah pimpinan operasi menunjukan surat tugas resmi.
Hasil penggeladahan di area vila, diteÂmukan puluhan puntung ganja sisa pakai, sejumlah paket ganja dalam kemasan plastik, ratusan botol minuman beralkohol, bong alat hisap sabu-sabu, jarum suntik, dan putaw sisa pakai. Petugas juga mendapati banyak mahaÂsiswa sedang teler setelah menenggak miras.
Puluhan botol minuman beralkohol terÂlihat berjejer di meja makan yang dipasang depan panggung. Di setiap sudut halaman vila, botol kosong minuman berserakan. Bahkan, di sekeliling panggung, banyak ditemukan puntung ganja sisa pakai. “Ini ada juga temuan kondom bekas pakai,†ujar seorang petugas saat menyisir tenda-tenda tempat tidur mahasiswa yang mengikuti pentas seni Liter 5 tersebut.
15 orang diantaranya pria dan sisanya wanita. Sementara sang pembawa acara yang kental berlogat Sunda, diamankan BNNP lantaran positif menggunakan narÂkotika. (*)