Apa pekerjaan harian para manajer paling banyak dilakukan kepada karyawan dibawahnya? Jawabannya adalah supervisi atau mengawasi pelaksaÂnaan proses manajeÂmen operasional agar sesuai target.
Jika manajer lalai melakukan supervisi akibatnya hasil kerja sering mengejutkan, baik yang negatif (Negative Surprises) maupun yang positif (Positive Surprises). Keadaan akan ruwet, bila kejutan negatif oleh sang manajer dianggap hanya sebagai kesalahan bawahannya. SebaÂliknya, bila manajer bertangÂgung jawab terhadap kesalahan bawahannya, berarti manajer mengetahui bahwa kurangnya supervisi telah berkontribusi terhadap timbulnya kesalaÂhan.
Sering kita menemui lemahnya kompetensi suÂpervisi para manajer berkonÂtribusi pada keÂsalahan yang dilakukan bawahÂannya. Korupsi oleh bawahan tidak akan terjadi jika supervisi berÂjalan baik dan melekat. Oleh karena itu, kompetensi superviÂsi seorang manajer harus diukur sebelum perusahaan meneriÂmanya.
Ada 5 hal yang perlu dipelaÂjari dan dilatih seorang manajer bila ingin memiliki kompetensi supervisi.
(1). Menganalisa peran diri sendiri harus dilakukan manajer dari dokumen uraian kerja yang menunjukkan struktur, peran dan tanggung jawabnya. PengerÂtian atasan dan bawahan dalam tugas supervisi penting bagi efektifitas seorang manajer.
(2).Mendefinisikan pekerÂjaan orang lain, perlu dilakukan agar hubungan kerja, integrasi dan sinergy pekerjaan antar berÂbagai pihak dibawah manajer dapat dilakukan maksimal.
(3).Mendelegasikan tanggung jawab, berarti juga mendelegasiÂkan tanggung jawab. Sehingga kerugian dan keuntungan baik bernilai maupun yang tidak berÂnilai uang seperti reputasi harus menjadi tanggung jawab manajer.
(4).Menghargai kinerja bawaÂhan, perlu mendapatkan pengÂhargaan dari manajer mulai dari senyum, penghargaan tulus sampai penghargaan berkaitan dengan bonus dan kompensasi.
(5).Menangani orang-orang sulit diperusahaan, penyelesaian terhadap karyawan bermasalah dapat dilakukan dengan perampingan tugas yang benar-benar bisa dia selesaikan. Baru ditingÂkatkan dengan perbaikan hubungan kerja atasan-bawahan.
Bila kelima komponen ini diÂlakukan secara berurutan dan konsisten, maka secara gradual kompetensi supervisi seorang manajer pasti meningkat. (*)