CIBINONG, TODAYÂ – Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) APBD 2015 Kabupaten Bogor yang menyentuh angka Rp 1,1 triliun, rupanya juga dipengaruhi mandeknya pemekaran Bogor Barat sebagai daerah otonom baru menjadi Kabupaten Bogor Barat (KBB).
Ketua DPRD Kabupaten BoÂgor, Ade Ruhandi menyebut, dana Rp 300 miliar yang diangÂgarkan untuk persiapan pemeÂkaran itu setiap tahun tidak terserap. Namun, ia menyebutÂnya itu sebagai SiLPA positif.
“Memang ada dan tidak terserap. Karena kan masih menunggu putusan dari PemerÂintah Provinsi Jawa Barat kapan KBB itu diwujudkan. Untuk anggarannya, daripada terserap tidak sesuai peruntukkannya, lebih baik tidak dipakai dariÂpada jadi temuan,†kata dia, SeÂlasa (22/3/2016).
Pria yang akrab disapa Jaro Ade ini menambahkan, ia secara pribadi telah meminta kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan agar KBB bersama, Sukabumi dan Garut bisa dimekÂarkan dalam waktu dekat.
“Itu merupakan Silpa yang positif. Dan ini bagian dari benÂtuk komitmen Bupati Bogor keÂpada masyarakat Bogor Barat, apalagi ini menyangkut pelayanÂan publik,†kata dia.
Namun, sebagai Ketua Badan Anggaran di DPRD Kabupaten Bogor, ia memprediksi dana Rp 300 miliar itu kembali diajukan dalam APBD Perubahan untuk berjaga-jaga jika KBB direalisasiÂkan pertengahan tahun ini.
“Jadi dana itu masuk ke cadangan untuk persiapan nantiÂnya, karena persediaan anggaran sangat diperlukan ketika KBB terÂbentuk. KBB sendiri sudah maÂsuk pada penyusunan Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) oleh Kementerian Dalam Negeri. Lamanya proses pemekaran, menurutnya lebih pada adanya moratorium soal larangan pemeÂkaran wilayah yang dikeluarkan Kemendagri,†tukasnya.
Sementara Bupati Bogor, Nurhayanti tidak sependapat dengan ungkapan Politisi Golkar itu. Menurut Yanti, proses pemeÂkaran Bogor Barat sudah ada di meja DPR RI dan akan dimekÂarkan bersama 21 daerah lain di Indonesia.
“Tidak pernah ada itu SiLPA karena Bogor Barat belum juga mekar. Kan itu ada di pusat dan harus masuk dalam pengembanÂgan wilayah yang ada di provinsi. Tidak ada SiLPA dari pemekaran Bogor Barat. Nanti kalau sudah dipastikan mekar, baru masuk dalam APBD untuk subsidi dulu,†katanya.
(Rishad Noviansyah)