BMRIJAKARTA Today – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepanjang tiga bulan pertama 2016 berupaya menjaga pencadangan di angka 140 persen hing­ga 145 persen. Pencadangan Mandiri ini tercatat relatif sama dibandingkan dengan kuartal 1 2015.

Direktur Utama Bank Mandiri, Kar­tika Wirjoatmodjo mengatakan, pada kuartal 1 2016, pertumbuhan kredit bank berkode pita emas ini masih relatif pelan. Sedangkan untuk Non Performing Loan (NPL) pada tiga bu­lan pertama, menurut pria yang akrab disapa Tiko ini, tampak mengalami ke­naikan dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA :  Puncak Arus Balik di Terminal Baranangsiang Diprediksi 15 April 2024

“Kami menaikkan pencadangan pada kuartal 1 2016 ini agar save, jadi kami pikir q1 2016 ini relatif baik dari q4 2015, namun ternayata tiga bulan pertama 2016 ini memang agak berat,” ujar Tiko, Rabu (13/4/2016).

Keputusan menjaga pencadan­gan ini lantaran selain prediksi masih naiknya NPL, juga karena situasi eko­nomi global yang masih melambat. Untuk kredit spesial mention, menurut Tiko, pada kuartal 1 2016 angkanya adalah sebesar 1 persen dari total por­tofolio.

BACA JUGA :  Sajian Praktis untuk Keluarga, Bakmi Goreng Korea yang Lezat dan Gurih Bikin Nagih

Terkait dengan bagaimana hubun­gan tetapnya pencadangan dengan perolehan laba pada kuartal 1 2016, Tiko enggan menjelaskannya lebih jauh. Namun yang jelas, Tiko men­gatakan, pada kuartal 1 2016, kinerja Mandiri tumbuh konservatif.

Sebagai informasi, pada 2015 lalu, tercatat, ada dua sektor mempun­yai NPL diatas 3 persen. Tiga segmen tersebut adalah pertama adalah seg­men mikro yang mempunyai NPL di­level 3,61 persen. Kedua adalah segmen mikro, yaitu NPL di level 3,76 persen.

(Winda/ NET)

============================================================
============================================================
============================================================