Umumnya orang mendirikan usaha, termasuk UKM, motifnya adalah mencari keuntungan. Bila perlu mengejar laba sebesar-besarnya. Tapi, bagi Margaret Lie motif utama membuka usaha adalah untuk menyediaan lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum bekerja. Sungguh niat yang sangat mulia dan terpuji.
Oleh : Alfian Mujani
[email protected]
Dengan niat mulia dan motif menyediakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang masih menganggur, Margaret mendirikan Manna Pizza, sebuah usaha kuliner dengan spesialisasi pizza cone. Sebetulnya selain pizza, Margaret juga memproduksi cendol dan makanan lainnya. Tetapi tampanya yang diseriusi pizza cone.
‘’Dengan mendirikan Manna Pizza saya ingin membanÂtu banyak orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Karena niat itu, saya serius melakukan investasi,’’ ujar Margaret kepada Bogor Today, di kediamannya Sentul City, Selasa (10/11/2015)
Manna Pizza sendiri artinya roti dari surga. Dengan tage line The Real Cone Pizza, Margaret ingin menyuguhÂkan sebuah produk makanan yang berkualitas tinggi dan higienis. Itu sebabnya, untuk mewujudkan dua tujuan besar tersebut yakni membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan memproduksi makanan berkualitas yang higienis, Margaret tak segan-segan merogoh kocek cukup dalam. Dia membeli satu set mesin pembuat pizza cone yang sudah peneumatic. ‘’Harganya lumayan, sampai Rp 100 juta satu set mesin pembuat pizza cone ini,’’ ujar MarÂgaret sambil menunjukkan mesin pembuat pizza lengkap dengan tungkunya.
Selain investasi teknologi dapur yang modern, MargaÂret juga sangat selektif dalam membeli bahan baku. MuÂlai dari bahan untuk membuat cone sampai daging dan sayuran untuk isi pizza, Margaret memiliki standar yang sangat tinggi. ‘’Saya pilih daging yang segar dan dipastikan halal. Begitu juga lainnya seperti sayur dan ayam, saya pilÂih yang terbaik. Harganya memang agak mahal,’’ katanya.
Margaret tak terlalu risau dengan keuntungan dan pengembalian modal yang dia tanamkan dalam usaha kuliner ini. Bagi dia, membantu menyediakan lapangan pekerjaan untuk para tenaga kerja yang masih nganggur jauh lebih penting. ‘’Ini cara saya mesyukuri pencapaian hidup yang diberikan Tuhan. Saya ingin membantu sesaÂma sesuai kemampuan,’’ katanya.
Meski motif usaha yang mendasari berdirinya Manna Pizza, tak serta merta membuat usaha ini mudah. Tetap harus melalui kerja keras dan perjuangan yang sungguh-sungguh. Sebagai contoh, untuk cari space di mall yang cocok dengan segmen usaha ini, juga tak mudah. ‘’Saya ingin membuka geray di Botani Square, tetapi mal ini seÂlalu penuh,’’ ujarnya.
Untuk mengembangkan usaha agar bisa menyerap tegana kerja lebih banyak lagi, Margaret sangat rajin mengikuti event-event yang memungkinkan dia membuÂka booth Manna Pizza. Seperti pada event Brick CompetiÂtion yang diselenggarakan BogorToday di The Jungle BNR Kota Bogor, Manna Pizza ikut ambil bagian.
Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2016, Margaret juga sudah ancang-ancang mengikuti event kuliner yang diselenggarakan mal-mal yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor. Ibu tiga putra yang masih terlihat cantik dan muda itu, tampak sangat bersemangat ketika mendapat info tentang event-event yang bisa dia ikuti unÂtuk membuka geray. ‘’Pada setiap event banyak tenaga kerja yang bisa saya libatkan, mulai dari tenaga dapur sampai yang melayani konsumen,’’ katanya.
Bagi Anda yang ingin merasakan nikmatnya Manna Pizza Cone, bisa mendatangi Warung Kawa di MediÂterian 1 Parahiyangan 96 Sentul City dan Manna Pizza di Sentul International Convention CenÂter (SICC) yang tak jauh dari pintu tol Sentul Selatan.
Manna Pizza juga menerima pesanan untuk keperluan pesta ulang tahun atau sekedar menikmati pizza cone ramai-ramai bersama keluarga. Soal rasa, jangan diragukan.