Saat ini masyarakat di kota-kota besar sedang tergila-gila dengan satu kreasi kuliner yaitu Ice Cream Pot. Entah dari mana asal-usul hadirnya Ice Cream Pot ini. Yang jelas kreasi unik ini sangat luar biasa hingga membuat menu ini terkenal di berbagai negara.
Oleh : Hesti Amelia
[email protected]
Adalah Adityo Suryo Putro UtoÂmo, mahasiswa Universitas GuÂnadarma semester 7, awal bulan Oktober 2015 lalu mencoba peÂruntungannya dengan berjuaÂlan Mariday Ice Cream Pot di depan lahan Ruko Graha Kartika Pratama Puspa Raya, Bojonggede, Kabupaten Bogor. “SebelumÂnya saya lagi ke Ciater liat ada yang jual ice cream pot. Pas saya coba rasanya enak dan bentuknya juga unik. Nah dari situ saya muÂlai kepikiran untuk membuka Mariday Ice Cream Pot di depan lahan Ruko Graha KartiÂka Pratama Puspa Raya, Bojonggede Bogor,†ungkap Adityo Suryo Putro Utomo kepada Bogor Today, Rabu (30/12/2015).
Menurut Adityo, untuk membuka usaha seperti ini dibutuhkan modal Rp. 2.000.000. Omset pada hari biasa, yakni Senin hingga Jumat mencapai Rp. 150.000 perhari. Tetapi pada hari Sabtu dan Minggu naik sepuluh kali lipat, yakni mencapai Rp. 1.500.000 perhari.
“Awalnya saya berjualan di tenda pinggir jalan. Namun tiga hari saya berjualan sudah balik modal, akhirnya saya memutuskan unÂtuk mengontrak lahan di depan Ruko Graha Kartika Pratama Puspa Raya, Bojonggede BoÂgor,†ungkap Adityo.
Nama Mariday Pot Ice Cream ini memiÂliki cerita tersendiri. Awalnya ketika masih di SMP, Adit selalu dipanggil oleh teman dan keluarganya dengan sebutan Mariday. “Saya juga kurang mengerti kenapa bisa dipangÂgil Mariday. Karena itu, saya ingin usaha Ice Cream Pot ini diberi nama yang unik yaitu Mariday Ice Cream Pot,†lanjutnya.
Disebut Ice Cream Pot karena bahan dan alat yang digunakan seperti halnya menanam pohon di pot. “Wadah ice cream yang diguÂnakan yaitu seperti pot untuk tanaman. Ada tanahnya terbuat dari biskuit coklat diberi cacing yang terbuat dari agar-agar coklat, tiÂdak hanya tanah dan cacing, tetapi ada juga pohonnya kita ambil dari daun peterseli dan buah anggur atau strawberry,†katanya.
Banyak kendala yang dihadapi dalam berÂjualan Mariday Ice Cream Pot. Misalnya menÂcari daun petersali maupun buah-buahan, seperti strawberry belakangan ini susah dicaÂri dan saingannya sudah banyak. “Saya beruÂsaha agar konsumen tidak pindah ke tempat ice cream pot lain. Caranya mencoba kelima penjual ice cream pot yang berada tidak jauh dari tempat saya berjualan,’’ kata Adit.
Menurut dia, ice cream pot yang dibelinÂya itu, ternyata ice creamnya sedikit, lebih banyak topingnya. ‘’Padahal ini ice cream, bukan jualan toping. Bedanya ice cream pot saya dengan ice cream pot di tempat lain yaitu saya memperbanyak ice creamnya dan kualitasnya bagus karena ice cream ternaÂma,†tutur pria kelahiran 1994.
Untuk harga satu porsi Mariday Ice Cream Pot dibanÂdrol mulai dari Rp. 10.000 ukuran pot kecil dan Rp. 12.000 untuk pot besar. “Saya menÂjual harga segitu karena kebanyakan ice cream pot di luar sana harganÂya mulai dari Rp. 13.000 sampai Rp. 15.000,†ungkap Adit.
Jam operasi Mariday Ice Cream Pot muÂlai pukul 11.00 hingga pukul 23.00 setiap Senin sampai Jumat. Pada hari Sabtu dan Minggu buka lebih awal, yakni mulai jam 08.00 sampai jam 24.00. “Pada hari liÂbur juga kita tetap buka, malah pelangÂgannya lebih banyak,†pungkas Adityo Suryo Putro Utomo.