ARSENAL meraih tiga poin saat bertandang ke St. James Park. Skuat asuhan Arsene Wenger tersebutmenang tipis 1-0 atas tuan rumah Newcastle United, Sabtu (29/8/2015) malam WIB
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Arsenal masih belum bisa menemuÂÂkan formula jitu dalam menjebol gaÂÂwang lawan. Dalam empat pertandÂÂingan terakhir The Gunners hanya mampu mencetak tiga gol. Hal serupa dialami Newcastle yang masih mencari bentuk perÂÂmainan ideal.
Wenger menurunkan Theo Walcott sejak menit pertama sebagai penyerang tunggal. Penampilan pemain kelahiran 1986 tersebut tidak terlampau maksimal dalam membantu serangan. Dari 70 menit bermain, Walcott cuma melepaskan 12 umpan dan sekali tenÂÂdangan ke arah gawang.
Di sisi lain keputusan Manajer Newcastle Steve McClaren menurunkan Aleksandar MiÂÂtrovic masih belum bisa mengakhiri tumpulÂÂnya lini serang Newcastle yang baru mencetak dua gol dari empat pertandingan. Mitrovic bahkan menjadi titik lemah Newcastle karena diusir wasit pada menit ke-16 akibat pelangÂÂgaran keras pada Francis Coquelin.
Pertahanan Newcastle tidak serapat sepÂÂerti ketika menahan imbang Manchester UnitÂÂed, Sabtu (22/8/2015) pekan lalu. Kala itu Jack Colback bertugas menghalau pergerakan fullÂÂback kiri MU sedangkan fullback kanan MU diawasi Ayoze Perez. Pos Vurnon Anita Anita pun tidak murni sebagai gelandang jangkar melainkan berdiri hampir sejajar dengan dua bek tengah, Chancel Mbemba dan Fabricio Coloccini.
Dalam pertandingan semalam Colback dan Anita difungsikan sebagai poros ganÂÂda, sedangkan Moussa Sissoko dan Florian Thauvin diplot sebagai pemain sayap yang berorientasi menyerang. Kehadiran Sissoko dan Thauvin memang memberikan banyak opsi bagi Newcastle saat menyerang. Namun, peran keduanya tak begitu menonjol dalam membantu pertahanan.
Peran Colback dan Anita sebagai poros ganda tidak bisa dibilang baik. Baik Walcott maupun Alexis Sanchez seringkali mampu menerima bola di antara lini tengah dan lini pertahanan Arsenal. Pun dengan kedua sisi penyerangan Arsenal yang seringkali berdiri tanpa pengawalan.
Diusirnya Mitrovic mengubah gaya berÂÂmain Arsenal menjadi lebih tenang dalam tempo yang lambat. Dari grafis di atas terliÂÂhat bagaimana Arsenal lebih sering mengirim bola pendek saat mencapai sepertiga akhir serangan mereka. Ini berbeda ketimbang 15 menit pertama di mana Arsenal masih sering mengirimkan umpan panjang ke area seperÂÂtiga akhir serangan mereka.
Arsenal bermain lebih melebar terutama di sayap kanan sebagai faktor tidak fitnya Georginio Wijnaldum menggantikan pos Thauvin yang ditarik menjadi penyerang tunggal. Bellerin pun lebih leluasa membantu serangan karena fullback Newcastle, MassaÂÂdio Haidara, lebih fokus membantu pertahÂÂanan ketimbang menjadi inisiator serangan balik. Pertahanan Newcastle yang didominasi sapuan di dalam kotak penalti. Newcastle melakukan 20 tekel yang sebagian besar beÂÂrada di sisi kiri pertahanan dekat area kotak penalti. Namun, aktivitas potongan bola lebih sering dilakukan di area kiri depan kotak penÂÂalti.
Hal ini wajar mengingat sisi kiri pertahÂÂanan Newcastle mendapatkan gempuran dari Walcott, Sanchez, Bellerin, dan Alex Oxlade- Chamberlain. Sisi kiri penyerangan Arsenal pun hanya diisi Ignacio Monreal dan sesekali oleh Aaron Ramsey.
Meski terlihat tak menonjol tapi sepanÂÂjang pertandingan Ramsey melepaskan lima umpan silang atau yang terbanyak ketimbang semua pemain yang berlaga pada malam itu. Jumlah umpan Ramsey pun mencapai 101 umpan atau terbanyak kedua setelah SantiaÂÂgo Cazorla dengan 126 umpan.
Musim ini McClaren belum menemukan pola serangan yang pas untuk Newcastle. Pemilihan Aleksandar Mitrovic sebagai peÂÂnyerang ketimbang Pappis Cisse memang mengundang pertanyaan. Mitrovic bukanÂÂlah tipe penyerang yang bisa berjuang sendÂÂirian di depan. Ia setidaknya mesti ditopang oleh gelandang serang atau pemain sayap cepat.
Keputusan Newcastle meminjamkan Remy Cabella pun terbilang mengejutkan karena Cabella sejatinya bisa menjadi senjata di kedua sisi penyerangan Newcastle bersama dengan Ayoze Perez. McClaren malah memilÂÂih Gabriel Obertan di sisi kiri dan menggeser Sissoko ke sayap kanan. Pos Sissoko pun diisi pemain baru, Wijnaldum.
Dalam pertandingan semalam Newcastle masih mengandalkan kecepatan Sissoko dan Thauvin saat menyerang. Namun, pergerakan mereka tidak didukung para gelandang yang mampu membuka ruang untuk mendapatÂÂkan umpan. Hasilnya pergerakan Sissoko dan Thauvin terbilang sia-sia saat melakukan seÂÂrangan balik.