Untitled-12JAKARTA, TODAY — Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu di­laporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan penganiyaan ter­hadap staf ahlinya sendiri, Dita Aditia Ismawati(27). Dita dik­etahui adalah warga Bukit Ci­manggu City Blok 08C nomor 08, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Sementara ibunya berdiam di daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

 “Dilaporkan pasal 351 tentang pengani­ayaan, sudah dapat Nomor LP polisi,” kata ang­gota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai NasDem Wibi Andrino, Minggu (31/1/2016). “Dita anak baik, kerja dengan benar sama Masin­ton. Dia (Dita) memang kader Nasdem tapi kerja sama Masinton secara profesional,” sambung Wibi yang mendampingi Dita melapor ke polisi.

Wibi menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/1/2016) lalu. Saat itu, Masinton menjemput Dita dari sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat sekitar pukul 23.00 WIB malam. “Di perjalanan, Masinton ini mungkin Dita seba­gai TA-nya Masinton, kok nongkrong-nongkrong sama orang NasDem, jangan-jangan nanti ada yang dibahas-bahas rahasia dapur kan. Dita bi­lang enggak ada, enggak ada ngomong apa-apa kok. Cek cok di perjalanan, ya melayanglah itu tangan,” ujarnya.

Wibi menuturkan, dirinya mendampingi Dita melapor ke Bareskrim sebagai anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasdem. “Kasus ini sudah diambil tindakan serius oleh Ketua Fraksi Nasdem Pak Viktor Laiskodat. Beliau (Viktor) itu kan Korwil DKI Jakarta juga, dia ini kan pengurus DKI, masak dipukul-pukul gitu kayak samsak,” kata Wibi.

Dita Aditia memang baru melapor ke Bareskrim kemarin. Laporan Dita itu baru disam­paikan pada Sabtu (30/1/2016) tengah malam. Dita didampingi Sekretaris DPW NasDem DKI Ja­karta Wibi Andrino. Ada jeda waktu sekitar 9 hari sejak kejadian hingga laporan itu dilayangkan ke Bareskrim.

Rupanya laporan Dita itu terkait dengan po­sisinya sebagai pengurus biro perempuan dan anak DPW NasDem DKI Jakarta. Saat ada rapat NasDem, Wibi melihat mata Dita lebam seperti kena pukulan. Setelah ditanya, diketahuilah dia mengaku dipukul Masinton.

“Kemarin pas rapat matanya bonyok. Kena­pa mata lo? Dia nggak ngomong, nggak ngaku malah nangis. Setelah ditanya-tanya, akhirnya baru ngaku (dipukul Masinton),” kisah Wibi.

BACA JUGA :  Majalengka Diguncang Gempa Terkini M3,1, Terasa di Bandung Barat hingga Sumedang

Wibi lalu mengkonfirmasi hal itu kepada Mas­inton langsung. Namun Masinton membantah. Sampai akhirnya Wibi dihubungi oleh ibunya Dita yang membenarkan pemukulan kepada anaknya. Kala itu, Ibu Kandung Dita berada di Bogbor. “Ibu­nya Dita telepon saya nangis. Masinton juga per­nah datang untuk mengajak damai kasih pengob­atan ke RS Aini supaya sembuh,” ujarnya.

Meski diberi pengobatan, namun Dita did­ampingi Wibi tetap melaporkan Masinton ke Bareskrim dan diterima malam tadi. Masinton di­laporkan dengan pasal penganiayaan. “Kita bela kader, nggak mau politisir. Ini ada kader NasDem dipukul anggota DPR PDIP,” tegasnya.

Terkait soal ini, Masinton Pasaribu memban­tah. Ia menyebut stafnya Dita Aditia Isnawati, se­dang mabuk saat dijemput sebelum ada insiden pemukulan yang membuat Masinton dilapor­kan ke Bareskrim Polri. “Aku habis dari kegiatan, dari acara apa ya. Aku masih pakai baju resmi, batik,” ucap Masinton saat dihubungi, Minggu (31/1/2016).

Masinton bercerita, malam sekitar pukul 22.00 WIB pada dua pekan yang lalu itu, dia be­rada di mobil bersama seorang Tenaga Ahli (TA) bernama Abraham Leo Tanditasik, dan sopir bernama Husni. Di tengah perjalanan, Abraham dihubungi Dita yang meminta dijemput di Cikini karena mabuk. Mobil pun melaju menuju lokasi di mana Dita ingin dijemput. “Aku nggak ngerti di dalam (bar tempat Dita mabuk -red). Aku di mobil saja, ngerokok dengan TA-ku di samping mobil,” terang anggota Komisi Hukum DPR RI itu membantah masuk bar dan ikut mabuk.

Dita lalu datang dan duduk di depan samping sopir. Di belakang, ada Masinton dan Abraham. Saat itu, Dita meminta kepada sopir yang menge­mudi, agar membawakan mobil miliknya yang di­parkir di kantor NasDem. Dita memang anggota NasDem yang menjadi staf ahli Masinton di DPR.

Masinton mengizinkan agar sopirnya yang bernama Husni itu membawa mobil Dita. Maka posisi sopir di mobil Masinton digantikan oleh Abraham Leo. Masinton tetap duduk di bangku belakang dan Dita di samping sopir.

BACA JUGA :  Minuman Segar, Es Doger Khas Betawi untuk Buka Puasa yang Nikmat

Menurut Masinton, selama di mobil itu Dita masih dalam kondisi mabuk. Berteriak histeris, membesarkan volume tape, hingga terjadi in­siden dia tiba-tiba menarik setir mobil saat mobil melaju. “Tiba-tiba setirnya ditarik, kaget dong sopir aku yang bawa mobil. Tangannya ditepak karena mobil tiba-tiba ngerem. Dia (Abraham) reflek kena wajahnya (Dita),” ucap Masinton.

Cerita Masinton di atas berbeda dengan keterangan Sekretaris DPW NasDem DKI Wibi Andrino yang mendampingi Dita ke polisi. Menu­rutnya, di mobil hanya ada Masinton dan Dita. Mereka cekcok hingga terjadi pemukula

Dugaan kasus penganiyaan oleh Masinton Pasaribu terhadap Dita Aditia Ismawati ramai dibahas di grup WhatsApp Fraksi Partai Demokra­si Indonesia Perjuangan DPR. Fraksi PDIP menye­salkan terjadinya peristiwa tersebut. “Kami ikut menyesalkan kalau itu (penganiayaan) betul-bet­ul terjadi. Kami masih menunggu kronologi dan detail kejadiannya,” kata Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuryanto, Minggu (31/1/2016).

Masinton sendiri, kata Bambang, sudah memberikan klarifikasi melalui grup WA Fraksi PDIP. Namun Fraksi PDIP ingin mendengarkan kronologi itu langsung dari Masinton Pasaribu. Rencananya pimpinan Fraksi PDIP akan me­manggil Masinton untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan kasus penganiayaan ini. “Meski di kami di WA Grup sudah bertukar informasi tetapi pimpinan fraksi ingin mendapatan gambaran yang akurat dari Pak Masinton,” kata Wakil Ketua Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubun­gi secara terpisah, Minggu (31/1/2016).

Dikonfirmasi BOGOR TODAY kemarin petang, Dita mengaku dirinya dipukul di bagian mata kanannya oleh Masinton. “Ah, biasa Mas. Resiko di Senayan. Mas tau lah soal apa. Aman, kok,” kata alumni Fakultas Ekonomi Institut Keuangan Perba­nas itu, membalas pesan singkat BOGOR TODAY.

Data dihimpun, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu mengangkat simpatisan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dita Aditia Ismawati sebagai staf ahli. Padahal arahan pimpi­nan Fraksi PDIP jelas; anggota harus mengutam­akan kader banteng moncong putih sebagai staf dan tenaga ahli di DPR.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================