BOGOR, TODAY — Puluhan warga yang mengaku keÂluarga Muhamad Asep (40), warga Kampung Wangun Tengah, Kelurahan SinÂdangsari, Kecamatan BoÂgor Timur, Kota Bogor, mengadu ke Balaikota Bogor, Jumat (7/8/2015) Mereka meminta WaÂlikota Bogor Bima Arya Sugiarto, menolong Asep karena kekurangan dana perawatan di Rumah Sakit Makkah lantaran terkena stroke saat melakukan ibadah umrah. Dalam aksinya, puluhan massa menuntut agar Bima Arya bisa membantu biaya kepulangan Asep.
Koordinator aksi, Desta Ardiyanto, menegaskan, agar Pemkot Bogor turun tangan untuk membantu menyeleÂsaikan permasalahan yang diÂalami warganya. Ia juga menÂgatakan, Asep adalah warga asli Kota Bogor dan sudah menjadi kewajiban Pemkot Bogor untuk membantu kepulangannya dari Makkah.
“Ustad Muhamad Asep adalah warga Kota Bogor. Dia mengalami kesulitan di luar negeri, dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab keÂluarga tetapi juga Pemerintah Kota Bogor,†kata Desta, di halaman Balai Kota Bogor.
Istri Asep, Siti Halimah (37) menceritakan suaminya berangkat umrah bersama kelompok penÂgajian Gerakan Persatuan Para UsÂtad (GPPU) pada 10 Februari 2015. Saat melakukan ibadah, suaminya terserang penyakit stroke.
“Dia sakit stroke sampai sekaÂrang. Bulan Maret kemarin saya sempat menjenguk sama orangtua, dan kondisinya masih lemah,†katÂanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/8/2015).
Ia menuturkan, selama ini suaÂminya memang memiliki riwayat sakit darah tinggi. Namun, baru kali ini suaminya sakit stroke hingga harus masuk rumah sakit. Saat ini, suaminya sudah hampir enam bulan berada di Rumah Sakit King Abdul Ajiz Hospital Makkah. “Untuk biaya perawatan Alhamdulillah gratis. Suami saya selama di sana ditemani kawannya sesama anggota GPPU,†ungkapnya.
Sejak awal puasa lalu, Siti belum menerima kabar lagi soal keadaan suaminya di rumah sakit. Ia berÂharap, suaminya bisa segera kembali ke Indonesia. Kendati, sekarang ini dirinya harus memendam keinginanÂnya untuk bisa bertemu dengan suaÂmi. Sebab, bila ingin memulangkan suaminya, harus membayar biaya pemulangan sebanyak Rp100 juta.
“Saya sudah ke kantor Dam Tour di Tebet, perusahaan yang memÂberangkatkan umrah. Cuma kata peÂrusahaan, karena kondisi suami saya seperti itu jadi biaya transport untuk pemulangannya sebesar Rp100 juta-an,†jelasnya.
Sebelumnya, dirinya juga sudah berusaha dengan memberikan proÂposal kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi, namun belum ada tanggapan dari pihak KBRI.
Ia berharap, ada pihak yang bisa membantu kepulangan suaminya. “Harapan saya suami saya bisa puÂlang dengan sehat dan selamat,†tukasnya.
(Rizky Dewantara|Yuska Apitya)