JAKARTA TODAY- Pegiat media sosial Nukman Luthfie menyatakan masyarakat Indonesia terbelah dua di dunia maya. Nukman menyatakan hal itu berdasarkan analisis percakapan di media sosial.

Nukman melihat tren polarisasi opini mulai terjadi di pemilihan Gubernur DKI 2012 antara Calon Gubernur Joko Widodo dan Fauzi Bowo. Ketegangan mulai menguat sejak pemilihan presiden 2014 dan memuncak di pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun ini. “Di media sosial kita terbelah dua. Masing-masing pihak saling menuding lawannya menyebarkan hoax,” kata Nukman di sebuah diskusi Bedah Fatwa MUI di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (9/6).

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Angka Kecelakaan Tahun Ini Menurun 18 Persen

Dari pengamatannya, masyarakat belakangan menikmati konten opini ketimbang berita yang terverifikasi. Ia mencontohkan bagaimana situs opini Seword yang dibaca lebih banyak orang daripada media online. Namun Seword hanya satu dari sekian banyak situs opini dari yang dimaksud.

Situs yang kerap menyebarkan opini ini menurut Nukman jadi bermasalah karena tulisan opini itu dianggap sebagai kebenaran sehingga banyak yang berlomba-lomba membagikannya ke orang lain.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Bus Pahala Kencana di Tol Jambang

“Padahal mereka itu lebih sulit dimintai pertanggjawabannya ketimbang media mainstream,” kata Nukman.

Untuk membuktikan klaimnya, Nukman melakukan riset sederhana melalui kata kunci di mesin pencari. Nukman memakai kata kunci “Indosat”, ” Jokowi”, dan “Pancasila” di mesin pencari Google. Hasilnya, muncul sejumlah situs opini di lima besar hasil pencarian.

============================================================
============================================================
============================================================