3Ilustrasi-Perampasan-MotorSUKABUMI, TODAY — Seke­lompok pemuda bermotor dike­pung warga Pelabuhan Ratu, Sukabumi, saat berada di dalam villa. Mereka mengaku dari or­ganisasi Brigez. Namun bukan datang untuk membuat onar, melainkan menanam pohon.

Aksi pengepungan yang dilakukan warga diduga dipicu adanya provokasi ber­nada ancaman yang seolah dilontarkan puluhan pemuda bermotor itu. Warga sempat mengepung villa tempat mere­ka menginap. Namun kabar ini dibantah oleh salah seorang anggota, Ubed (23).

“Justru kami yang jadi korban, ke­datangan kami ke sini itu untuk acara sosial penanaman pohon. Entah dari­mana asal muasalnya tiba-tiba pas bangun pagi sudah ada banyak warga di luar villa, kalau menurut mereka ka­tanya ada salah seorang dari anggota kami yang menantang warga,” ujar Ubed (23) kepada wartawan di lokasi, Minggu (6/12/2015).

Ubed menjelaskan dirinya datang bersama anggota Brigez dari sejumlah tempat, di antaranya Cianjur, Bandung dan Jakarta termasuk dari Sukabumi. Ubed sendiri merupakan warga asli Pelabuhan Ratu. Ia justru heran den­gan adanya informasi rekannya men­gambil motor salah seorang warga dan melakukan pengancaman.

“Coba siapa yang mau tanggung jawab dengan adanya informasi jika kami ke Pelabuhan Ratu untuk mene­bar teror, saya sendiri orang Pelabuhan Ratu dan yang benar itu justru dinihari tadi kami dicegat sejumlah orang bah­kan ditakuti pakai senjata tajam. Yang dicegat itu rombongan dari Jakarta, yang mau ikut acara tanam pohon hari ini. Ketika ada rombongan yang dicegat otomatis kami membantu dan mereka (yang mencegat) kabur dan meninggal­kan motornya,” lanjut Ubed.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Lengkap Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Sementara itu informasi lain yang diperoleh detikcom, ada korban ter­luka akibat senjata tajam pada dini hari tadi yang diduga berkaitan dengan peristiwa bentrokan sekira pukul 01.00 WIB Minggu (6/12/2015) dinihari tadi. Namun belum diketahui dari pihak mana korban yang terluka tersebut.

“Korban luka di lutut sebelah kiri diduga akibat senjata tajam, sempat dirawat di RS namun sudah pulang ke rumah. Identitasnya atas nama Muslih (30) warga Kampung Gandasoli RT 02 RW 04 Desa Gandasoli, Kecamatan Ci­kakak,” ujar sumber detikcom.

Sementara itu puluhan pemuda bermotor masih diamankan di Ma­kopolres Sukabumi. Menurut polisi hingga saat ini mereka masih dimintai keterangan.”Masih kita mintai keteran­gan,” tutur Kasatreskrim Polres Suka­bumi AKP Gilang Presetya. Terkait ada korban luka Gilang mengaku masih melakukan penyelidikan.

Puluhan pemuda bermotor ini sempat terjebak kepungan warga yang marah di sebuah Villa di Pantai Cite­pus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 09.00 WIB, Minggu (6/12/2015).

Puluhan warga yang berdatangan ke lokasi terus bertambah. Sementara dari lokasi villa belum terlihat adanya aktivitas apapun. Pintu dan jendela masih tertutup rapat. Namun tampak sekitar 50 motor terparkir tepat di de­pan villa berbentuk panggung terse­but.

BACA JUGA :  2030 Tak Ada Pembangunan TPA Baru di Kota Bogor, Kok Bisa

Dihubungi terpisah, Kapolres Suka­bumi AKBP M Ridwan kepada detikcom menyebut saat ini informasi di lapan­gan masih simpang siur, antara ben­trokan antar anggota geng dan adanya penghadangan oleh warga.”Informasi yang kami terima belum utuh, masih simpang siur. Namun kita sudah kerah­kan anggota untuk melakukan pen­jagaan di sekitar lokasi karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Ridwan.

Ada tiga truk mobil Pengendalian Massa (Dalmas) yang dikerahkan polisi untuk mengangkut gerombolan geng motor yang diperkirakan lebih dari 50 orang itu.”Mereka kita bawa ke Mako­polres Sukabumi untuk dimintai ket­erangan, untuk lokasi disekitar villa saat ini masih kita jaga agar tidak terjadi hal lain yang tidak diinginkan,” kata Ka­polres Sukabumi AKBP M Ridwan.

Hal senada diungkap Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Gilang Prasetya. Menurut Gilang, saat ini pihaknya ma­sih menjaga situasi warga di lapangan karena kendaraan milik para anggota geng itu masih berada di lokasi.

“Kami masih concern menjaga tim­bulnya ekses lanjutan, untuk persoalan dan penyebabnya sendiri masih kita dalami. Nanti deh kita kabari kalau pe­nyelidikan selesai,” singkat dia.

(Alfian M) (intennadya)

============================================================
============================================================
============================================================