BANDUNG, TODAYÂ – Persib Bandung membuktikan bahwa masih meruÂpakan tim yang memiliki mental juara. Hal itu dibuktikan dengan kepala tegak setelah sukses menjadi juara TurnaÂmen Segitiga Ciamis 2016. Dijamu PSGC Ciamis pada laga terakhir, Maung Bandung menang telak 5-1 di Stadion Galuh, Ciamis, Minggu (10/04/2016).
Ini adalah raihan sempurna PERSÂIB. Sebelumnya, Jumat lalu, anak asuh Dejan Antonic juga mampu memecunÂdangi Surabaya United dengan skor 3-1 di tempat yang sama.
Pada laga melawan PSGC ini, PERSÂIB sempat diuntungkan dua gol bunuh diri lawan pada babak pertama. SeranÂgan intensif yang dilancarkan memÂbuat Vinsent dan A Taufiq melakukan gol bunuh diri pada menit ke-6 dan 16.
Skor 3-1 menutup babak perÂtama setelah Juan Carlos Belencoso mencetak gol pada menit ke-20 dan PSGC mendapatkan gol balasan meÂlalui tendangan bebas Joko Sasongko.
Memasuki babak kedua Maung Bandung tidak menurunkan tempo serangan, namun PSGC mencoba menekan dan mengimbangi permainÂan PERSIB. Serangan kedua tim pun berakhir dikaki-kaki pemain belakang.
Tenaga baru yang dimasukan DeÂjan Antonic memberikan angin segar buat Maung Bandung. Usaha mereka menggedor barisan pertahanan PSGC berbuah manis, menit 85 Yandi SoÂfyan sukses mengoyak gawang setelah menerima umpan dari Febri Hariyadi.
Gol penutup pada pertandingan ini diciptakan oleh Tantan melalui sunduÂlannya menit 90. Gol ini berawal dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Tony Sucipto. Skor 5-1 pun menjadi akhir dari laga ini.
Meski menang telak 5-1 atas PSGC Ciamis, Pelatih PERSIB, Dejan Antonic, mengaku tidak terlalu melihat hasil tersebut. Ia lebih mencermati perÂmainan anak asuhnya dalam menerapÂkan instruksi pola permainan darinya.
Menurut pelatih asal Serbia ini, timÂnya maupun PSGC sama-sama sedang mempersiapkan untuk turnamen jangÂka panjang Indonesia Soccer ChampiÂonship (ISC). Sebagai persiapan, maka bagaimana pemain-pemain baru sepÂerti Robertino Pugliara bisa beradapÂtasi dengan rekan-rekan yang lain lah yang dicermati Dejan.
“Result tidak penting. Yang palÂing penting saya mendapat gambaran strategi dan membentuk tim sebagai persiapan ISC nanti,” kata Dejan usai laga di Stadion Galuh Ciamis, Minggu (10/4/2016).
Dejan juga memberikan apresiasi kepada pemain yang jarang ia turunkÂan tapi mampu memberikan permainÂan terbaik saat diberi kesempatan. Mereka mampu menunjukkan adapÂtasi dengan perubahan strategi yang dilakukannya.
Ya, berbeda saat menghadapi SuraÂbaya United, PERSIB kali ini tampil dengan tempo cepat dan ngotot saat melawan PSGC. “Kita ganti strategi seÂbelum main. Mungkin dua gol cepat masuk ke gawang sendiri itu mengÂganggu Ciamis (PSGC). Pertandingan yang bagus untuk kedua tim, sehingga kedua tim mempunyai gambaran unÂtuk tim ke depannya,” tutupnya.
Sementara itu, Gugup menjadi salah satu alasan kekalahan PSGC dari PERSIB dengan skor telak 1-5 di StaÂdion Galuh Ciamis, Minggu (10/4/2016) malam. Akibatnya, dua kali gawangnya harus terkoyak akibat gol bunuh diri.
Pelatih PSGC, Gatot Barnowo menÂgakui selain gugup, anak asuhnya salah mengantisipasi pola permainan yang diterapkan Dejan Antonic. Strategi yang diterapkan PSGC tidak berjalan dengan baik.
Dia memperkirakan PERSIB akan memainkan bola-bola dari pemain sayap untuk melayani Juan Carlos Belencoso seperti yang diperagakan pada saat melawan Surabaya United. Namun, dugaan itu keliru Maung BandÂung lebih bervariasi dalam melakukan serangan.
“Kami salah mengantisipasi pola yang diterapkan PERSIB. Saya melihat PERSIB kemarin dengan hari ini berbeda. Tapi, tim ini masih seleksi. Yang pasti saya opÂtimistis tim ini bisa meÂnapaki ISC B nanti,†pungkasnya.
(Imam/net/persib.co.id)