041115persib-989427-idcmsBANDUNG, Today – Persib Bandung begitu superior selama dua tahun terakhir dalam sepakbola Indonesia. Gelar juara ISL 2014 dan Piala Pres­iden 2015 jadi bukti sahih ketanggu­han Persib.

Tapi taring ‘Maung Bandung’ seolah tak tajam lagi. Persib terpu­ruk dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman. Bahkan Manajer Umuh Muchtar menyatakan mundur setelah langkah Persib berakhir dalam turnamen tersebut.

Wali Kota Bandung Rid­wan Kamil pun heran dengan kondisi Persib saat ini. Ia pun beren­cana menemui petinggi Persib.

“The winning team-nya tercerai-berai, Pak Haji (Umuh,red) mundur. Saya mau tanya ke manajemen ada apa problemnya,” ujar RK, sapaan akrabnya, di Bandung.

Ia ingin tahu apa yang terjadi den­gan Persib. Sebab setelah sukses dalam dua tahun terakhir, kondisi itu berband­ing terbalik dengan saat ini.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menuju Vietnam, Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tapi ia belum memastikan kapan bertemu dengan manajemen Persib. Yang jelas ia berharap Persib kembali bertaring jika berlaga di kompetisi atau turnamen berikutnya.

“Sebagai Bobotoh, saya masih mera­sakan euforia berturut-turut Persib juara yang levelnya paling tinggi yaitu ISL dan Piala Presiden,” kata RK.

Banyak Persoalan di Persib

Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengungkapkan, ban­yaknya permasalahan yang membelit tim Pangeran Biru membuat mereka gagal lolos dari fase grup Piala Jenderal Sudirman (PJS).

Sejumlah kalangan menilai kegaga­lan Persib ini disebabkan mereka tidak bermain di Stadion Si Jalak Harupat.

Berkaca dari penyelenggaraan Piala Presiden 2015 lalu, Persib tampil per­kasa di hadapan puluhan ribu pendu­kungnya.

Djanur, sapaan, Djadjang menampik faktor tuan rumah memberikan andil atas kegagalan Persib.

“Yang pasti saya agak menolak disebut seperti itu [jago kandang]. Ada enggak sih tim yang selalu tampil pri­ma dalam tiga turnamen besar? Kami legowo saja. Sulit ada di level atas terus, dan pertahankan peak performace. Pe­nilaian itu ya relatif, silahkan saja orang mau bilang apa” kata Djanur dikutip la­man Simamaung.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Menurut Djanur, berbagai perma­salahan yang muncul menjelang PJS digulirkan, termasuk konflik antara pemain dan manajemen, membuat Maung Bandung tidak berada dalam kondisi terbaik.

Kondisi makin diperparah dengan cederanya sejumlah pemain, mun­durnya pilar kunci seperti Vladimir Vu­jovic dan Muhammad Ridwan

“Ya itu hasilnya, tidak banyak yang bisa kita harapkan dari persiapan sep­erti itu. Termasuk juga pemain engga ada, absennya beberapa pilar, cedera beberapa pemain, banyak sekali perso­alannya,” imbuh Djanur.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================