JAKARTA TODAY – Luca Patuelly adalah seorang penyandang disabilitas ragam tunadaksa yang mahir breakdance. Seketika ia menjatuhkan tongkatnya dan mulai menari ketika lagu hip hop diputar.

Pria berusia 35 tahun ini memimpin sekitar 20 orang untuk menari bersama di pusat olahraga Tin Shui Wai, Hong Kong. Seperti dilansir dari scmp.com, tak semua orang dapat mengikuti kecepatan gerakkannya. Namun, semua orang seakan tertular oleh antusiasmenya. Tepuk tangan pun pecah.

BACA JUGA :  Bima Arya Sempatkan Tinjau Penataan Fasad Otista

Pria asal Kanada ini lahir dengan arthrogryposis. Sebuah gangguan otot yang berdampak pada tulang  dan jaringan sendi. Akibatnya ia harus mengunakan tongkat untuk berjalan. Namun, hal ini sama sekali tak menghentikannya untuk menari khususnya breakdance.

Guna menjalankan proyek “No Limits”, ia terbang ke Hong Kong dan ambil bagian membantu jalannya festival. Hong Kong Arts Festival dan Hong Kong Jockey Club Charities Trust adalah ajang amal yang digelar untuk mempromosikan inklusivitas melalui seni.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 22 April 2024

“Menari adalah bahasa internasional,” kata Luca. “Saya suka breakdance karena kebudayaan, musik, dan aspek sosialnya. Orang-orang berkumpul dan saling melengkapi satu sama lain”.

Menjalankan Hobi Sambil Menginspirasi

============================================================
============================================================
============================================================