HAMPIR semua orang tahu capeknya diri sendiri, tapi begitu banÂyak orang tidak paham capeknya orang. Banyak orang tahu sibuknya diri sendiri, tapi tak tahu sibuknya orang. Banyak orang yang tahu sakitnya sendiri, tapi tak tahu sakÂitnya orang lain. Pada saat seperti itu, sering kali orang yang suka mengalah menjadi korban. Sementara orang yang tak mau mengalah menjadi pemaksa.
Paling tidak enak adalah saat kita menjadi korban, namun masih juga dipersalahkan kareÂna ketidaksempurnaan pelayanan yang harus kita lakukan. Namun itulah sesungguhnya warna dominan dalam kehidupan yang nyata. Karena itu pulalah maka kesabaran memiliki nilai yang sangat tinggi dalam penilaian Allah.
Ternyata melayani itu tak selamanya diÂanggap benar. Namun yakinlah bahwa pada akhirnya melayani itu menjadi jalan kemuliaan. Tetaplah melayani walau harus berhadapan dengan wajah muram, kerutan dahi, cibiran biÂbir, dan bahkan hinaan vulgar. Cukuplah Allah yang tahu hakikat niat kita, dan hanya kepada Allah kita bermohon balas.