Untitled-10PERAN pendidikan tak hanya demi pencerdasan dan pengembangan keterampilan. Dunia pendidikan juga harus mampu melahirkan rasa empati dan kemanusiaan. Karenanya, mengasah kepedulian terhadap sesama, diyakini menjadi salah satu cara pendidikan karakter.

Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]

Kepedulian terhadap anggota masyarakat itu ditunjukkan oleh seorang pendidik, Zahrotunni’mah, S.Ag. M.SI, Ketua Program Studi Ko­munikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam (FAI) UIKA Bogor yang menjadi ibu asuh dari para pengamen jalanan. Ber­sama dengan para pengamen jalanan Komu­nitas Penghuni Kolong (KPK), digelar pentas rutin tahunan para musisi kreatif dari jala­nan. Tahun ini, acara digelar pada Sabtu (03/10/2015) lalu di panggung out door, GOR Pajajaran Bogor, Jl. Pemuda, Bogor.

Menariknya, acara pentas seniman jala­nan KPK ini melibatkan berbagai pihak yang diajak peduli untuk memahami kehidupan para pengamen jalanan. Karenanya, mulai dari ibu asuh para musisi jalanan hingga perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hj. Maesaroh, S.Pd, M.M, diberi kesempatan untuk menyampaikan sam­butan sebagai bentuk motivasi atas eksis­tensi pengamen jalanan yang kreatif. Selain penampilan para pengamen, acara juga dilengkapi dengan santunan anak ya­tim.

Acara yang berlangsung sore hingga malam ini juga mendapat­kan apresiasi dan kepeduliann dari berbagai pihak seperti para mahasiswa KPI UIKA, Dinas Kebersi­han dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor dan Disdik Kota Bogor. “Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kreativitas para penga­men jalanan, sekaligus merupakan apresiasi kepada mereka, penghargaan sebagai bagian dari anggota masyarakat,” ujar Reza Tiara­hadi, salah satu mahasiswa UIKA Bogor yang menjadi Ketua Pelaksana Pentas Komunitas Penghuni Kolong (KPK). “Para musisi jalanan ini bukan penjahat dan pengemis yang me­minta-minta uang denganpaksa. Kita hanya mencoba peduli dan menempatkan hak mereka untuk berkreasi sesuaiPerda No.8 Tahun 2009,” tegasnya. Reza menegaskan, mereka hanya ingin mencari sesuap nasi seperti manusia lainnya.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Acara ini juga diselenggarakan sebagai wujud kepedulian seniman jalanan yang ingin berbagi kepada anak yatim meski dibantu oleh donatur dan hasil dari mengamen. “memang tidak seberapa, tetapi kami juga ingin melakukan dan mengembangkan kepedulian para pengamen jalanan terha­dap anak yatim,” paparnya.

Ketua Program Studi KPI (Komunikasi dan Penyiaran Islam) Zahrotunni’mah, S.Ag. M.SI. yang juga sudah menjadi ibu asuh KPK sejak 2009 ini mengungkapkan, seniman jalanan juga manusia biasa yang juga ingin hidup normal. “Mereka ingin hidupnormal seperti masyarakat lain, bisa bersekolah, mengenyam pendidikan, bekerja dengan baik dan lain-lain. Tapi merekamemiliki keterbatasan,” ungkap wanita kelahiran Serang, 18 Juli 1975 ini.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Mengenai Perda mengamen dan laranganmemberikan uang kepada penga­men, Zuhro melihat, seharusnya ada solusi yang konkrit, bukan malah mereka dibuang begitu saja. “Di waktu mendatang, arahnya bisa dijadikan sebagai tempat kreasi, me­nyalurkan ekspresi dan bukan merupakan profesi akhir sebagai pengamen,” tuturnya.

Munculnya persepsi dan keberatan ma­syarakat terhadap Perda itu, sebenarnya sudah direspon dengan penyusunan pro­gram atau tindak lanjut dari solusi Perda. “Kita akan tinjau bagaimana mengeloladan memperhatikan mereka dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya yang sekiranya bisa membantu dan menampung seniman jalanan, agar kehadirannya lebih positif dan kreatif di tengah masyarakat,” ujar Maesaroh dari Disdik Kota Bogor. Ma­syarakat memang berharap, peraturan itu disertai dengan mempertimbangkan aspek lainnya yang akan berdampak kepada seni­man dan anak jalanan yang akhirnya terlan­tar tanpa solusi. Karenanya, kegiatan ini di­harapkan mampu mendorong keberadaan musisi jalanan secara proporsional dan bisa membangun sisi edukasi kemanusiaan bagi penghuni Kota Bogor, terutama respon positif di bidang pendidikan.

============================================================
============================================================
============================================================