DSC_1523Musim hujan masih belum berakhir, cuaca yang dingin, angin yang banyak membuat kita bolak-balik ke kamar mandi. Akibat terlalu sering membuang air kecil kita jadi malas untuk bolak-balik ke kamar mandi. Buang air kecil sendiri tidak mengenal situasi, terkadang pada saat ada kepentingan, saat-saat menunggu, dan tidak terkadang pada saat situasi apa saja. Rasanya tidak ingin melewatkna hal-hal yang sedang kita lakukan. Karena alasan itu, kita sering menahannya sampai acara itu selesai atau sampai kita menemukan toilet. Terkadang kita tidak konsen untuk berpikir dan kurang percaya diri jika terus menahan air kecil.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Menahan kencing bukan hanya orang dewasa, tetapi anak-anak juga terkadang menahannya ketika sedang asyik bermain dengan teman-temannya, dia tidak ingin melewatkan aktivitasnya.

Ketika seorang yang menahan air kecil, maka kandungan kemih akan merenggang. Hal ini membuat pompa kemih tidak berfung­si dengan baik. Sehingga banyak orang yang menahan air kecil baru selesai di keluarkan, kemudian akan timbul kembali rasa buang air kecil itu terus-terusan.

Tapi tahukah, hal semacam ini akan ber­dampak buruk bagi kesehatan. Kejadian sep­erti ini akan fatal, dan sangat merugikan kita.

BACA JUGA :  Minum Air Lemon untuk Turunkan Berat Badan, Benarkah? Simak Ini

Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Bogor, dr. Erwanto Budi Winulyo SpPD, K-AI, FINASIM menjelaskan penyumbatan ini terjadi karena urin yang berisi limbah makanan tak langsung kita keluarkan, peristiwa ini di ibaratkan sep­erti saluran air yang tidak di keluarkan secara rutin, maka kotorannya akan membuat sal­uran tersumbat. Kotoran yang menumpuk itu juga akan menimbulkan pembusukan dan in­feksi di saluran ginjal.

“Ketika kita menahan air kecil, hingga me­nahannya sampai berjam-jam, tentu jumlah kuman akan banyak. Sehinggan akan men­imbulkan kuman tersebut akan naik ke arah ginjal. Hal ini akan menyebabkan terjadinya infeksi pada ginjal. Dan bahayanya sangat bu­ruk bagi tubuh kita,” ujar pria yang juga men­jabat sebagai dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Marzuki Mahdi.

Penyakit ini, masih kata Erwanto, adalah penyakit saluran kemih yang di lalui oleh urin. Saat urin akan melewati saluran kemih maka sasaluran yang di laluinya akan berurutan se­bagaimana posisi dari atas ke bawah, ginjal, ureter, vesika urinaria ( kantung kemih) dan uretra. Seperti yang kita ketahui ginjal adalah oragan yang menyaring sisa metabolisme saluran darah, mengatur keseimbangan dan membentuk pembentukan hormon.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

“Biasanya sakit yang timbul dari penderita penyakit ini ada di daeran atas tulang kem­aluan, bagian bawah perut dalam dunia medis disebut dengan ‘regio hypogastrica. Jika kita merasa sakit dibawah perut (anyang-anyangan) yang kita rasakan seperti ingin buang air kecil, tetapi tidak lancar dan hanya sedikit,” kata dia.

Perlu di curigai penyakit infeksi saluran kemih, sambungnya, apalagi jika berdasarkan pemeriksaan dokter dan hasil laboratoriunm pada urin ditemukan kadar leukosit yang tinggi dalam urin melebihi batas norma 4.1- 10.9 dengan satuan 109/L. Bisa di diagnosa ter­jangkir infeksi saluran kemih. “Untuk menga­tasi hal ini kita lihat dulu penyebab tingkatan penyakit ini. bila terlalu sering menahan kenc­ing, dan infeksi hanya terjadi di kantung ke­mih, maka untuk mengatasinya hanya cukup dengan minum obat yang di anjurkan dokter. Selain itu, anak-anak juga di anjurkan untuk minum air putih agar mengeluarkan air kecil­nya juga lebih lancar. Untuk menghindari pe­nyakit seperti ini pada anak-anak, sebaiknya para orang tua harus lebih memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan pada organ ke l amin­nya,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================