11998377_1018772681477050_1234793873_nBANDUNG, Today – Per­tandingan pamungkas Piala Presiden Grup A antara PERSIB kon­tra Martapura FC menjadi laga gengsi.

Sudah memastikan lolos babak delapan besar, Maung Bandung tidak mengalah begitu saja kepada Marta­pura di Stadion Si Jalak Harupat, Ka­bupaten Bandung, Kamis (10/9/2015) pukul 18.00 WIB.

Martapura yang disebut-sebut seb­agai tim kuda hitam coba mendapat poin penuh atas PERSIB. Tiga poin menjadi wajib agar punya tiket babak delapan besar, meskipun masih harus melihat hasil pertandingan Persebaya United kontra Persiba Balikpapan di tempat dan hari yang sama.

Diprediksi laga ini berlangsung seru. Kedua tim tampil menyerang sejak menit awal karena kemenangan adalah harga mati.

Apalagi PERSIB ingin finis fase grup sebagai juara. Maung Bandung seka­rang menjadi pemuncak Grup A den­gan raihan enam poin dari dua laga.

Meskipun punya tekad untuk meraih poin penuh, PERSIB ada sandungan, setelah beberapa pemainnya mengala­mi cedera, seperti Muhammad Ridwan, Supardi Natshir, Ilija Spasojevic, Yandi Sofyan dan Dedi Kusnandar.

Maung Bandung menargetkan sapu bersih di fase grup Piala Pres­iden 2015. Pelatih Persib, Jajang Nur­jaman pun tidak mau melewatkan 3 poin di depan mata kala menjamu Martapura FC, Kamis (10/9) besok di Stadion Si Jalak Harupat.

Meski Martapura melalui pelatih­nya Frans Sinatra sudah mengisyarat­kan mereka nothing to lose di ben­trokan kali ini, namun Persib tetap menyasar poin penuh dengan menu­runkan beberapa pemain lapis dua.

“Kita memang sudah lolos tapi pertandingan terakhir lawan Marta­pura saya tetap incar kemenangan. Siapapun yang main tetap kita ingin 3 poin. Meski ada rotasi 4-5 pemain tapi target tetap meraih kemenangan,” ujar Djanur dalam konferensi pers di Hotel Golden Flower, Rabu (9/9).

BACA JUGA :  Kompetisi Mobil RC, Salurkan Hobi di Bulan Ramadan

Namun ia sendiri tidak lantas terlena dengan kondisi Martapura yang seakan pasrah dengan nasibnya di grup.

Selain masih mempunyai peluang lolos jika Persiba gagal menang atas Persebaya, Martapura juga dihuni oleh pemain pinjaman dari Barito Putra yang punya target tinggi. Djanur men­contohkan Laskar Sultan Adam mam­pu tampil bagus di 2 laga awal mereka.

“Kita tahu Martapura tidak bisa di­anggap sebelah mata. Kekuatan mer­eka bertumpu pada pemain pinjaman dari Barito Putra. Bagus mereka sempat tahan imbang Persebaya dan sempat unggu waktu lawan Persiba,” lanjutnya.

Menurutnya, persaingan di grup A memang cukup ketat meski timnya sudah lebih dulu menggenggam tiket 8 besar.

Karena baginya pertandingan se­lalu berjalan seru tiap laga dan berun­tung Maung Bandung bisa menang dari 2 kontestan di awal. Itu yang menjadi acuan untuknya agar tidak memandang remeh Martapura.

“Posisi dua masih diperebutkan, menujukan pesaing Persib itu kuat. Siapapun yang ingin lolos mereka me­nentukan nasibnya sendiri,” tukasnya.

Pelatih Martapura FC, Frans Sina­tra Huwae, menuturkan meski para pemain Persib banyak yang absen sehingga Jajang Nurjaman melakukan rotasi, namun kekuatan tim jawara Indonesia Super League 2014 itu tidak akan jauh berbeda.

Hal itu sebab Persib memiliki ma­teri pemain yang sama rata, dalam arti tidak begitu jauh berbeda kualitas pemain inti dan cadangan.

“Meski absen beberapa pemain Pers­ib tetap mereka main 11 pemain. Persib kita tahu, bahwa materi para pemain mereka bagus semua,” tutur Frans.

BACA JUGA :  Ini Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Rabu 27 Maret 2024

Frans bakal menginstruksikan, Rizki Pora dkk untuk bermain ter­buka. Ia pun mengharapkan timnya mampu mencuri hasil 3 poin.

“Kami berusaha secara tim. Persib bagus, punya materi bagus, mudah-mudahan kita bisa mencuri hasil yang lebih bagus,” tambahnya.

Meski peluangnya untuk lolos ke perempat final begitu tipis, namun dalam sepak bola segalanya bisa ter­jadi. Frans Sinatra tahu jika lawannya, Persib, adalah tim berkualitas dengan titel juaranya.

Klub berjuluk Laskar Sultan Adam akan berusaha semaksimal mungkin kesempatan terakhirnya bertanding di ajang Piala Presiden.

“Saya bilang kepada pemain di sepak bola tidak ada hal yang tidak mungkin, semua bisa terjadi, kita semua tahu bahwa Persib adalah tim jawara Indonesia Super League (ISL), itu kita sadari, tapi kita kembli lagi bahwa kita berusaha semaksimal mungkin, seke­cil apapun peluang berusaha untuk kita ambil, dengan harapan bahwa kita bisa lanjut ke babak selanjutnya,” beber Frans.

Pelatih yang juga sempat menu­kangi Barito FC tahun 2003-2004 ini pula tak menyesal bila harus tersing­kir di Piala Presiden.

Majang di turnamen gagasan PT Mahaka Sports and Entertainment ini adalah sebuah kesempatan untuk pemainnya guna mengukur kekuatan melawan tim-tim dari ISL.

“Ini yang pertama kita datang kes­ini justru sangat bersyukur, kami bisa bermain dengan tim-tim di ISL. Mung­kin menjadi motivasi tersendiri bagi kami pengurus dan pemain. Inilah wadah mereka untuk bisa menampil­kan permainan mereka,” bebernya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================