PT Pindad (Persero), meÂnyepakati Nota KesepahaÂman dengan perusahaan supplier fuze munisi asal Jerman, Junghans Defence unÂtuk melakukan sinergi di bidang sistem fuze beberapa produk muÂnisi, antara lain mortar, artileri, tank, roket, dan amunisi angkatan laut.
Penandatanganan Nota KeÂsepahaman ini menjadi bagian dari agenda kegiatan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di acara Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin, 18 April 2016. Pindad merupakan salah satu BUMN yang mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi ke negara-negara di Eropa. “Pindad dan Junghans Defence telah sepakat melakukan sinergi di bidang solusi sistem fuze untuk mortar, artileri, tank, roket, dan amunisi angkatan laut yang akan dimulai tahun ini denÂgan investasi awal US$ 5 juta dan di masa depan bisa mencapai US$ 20 juta,†tutur Silmy Karim, DirekÂtur Utama Pindad dalam keteranÂgan tertulisnya, Jumat (22/4/2016). Fuze merupakan suatu perangkat yang menginisiasi proses peledakan pada munisi dalam suatu kondisi tertentu.
Lanjut Silmy, penandatanganan Nota Kesepahaman ini sebagai salah satu bentuk komitmen PinÂdad untuk melakukan ekspansi pemasaran ke luar Indonesia. Silmy juga menambahÂkan bahwa beberapa tahapan kerÂja sama awal telah direncanakan bersama dengan Junghans DeÂfence, antara lain persiapan alih teknologi mekanikal mortar fuze, menyiapkan lini produksi dan perakitan di Pindad, serta pemÂberian hak ekspor dan pemasaÂran kepada Pindad dengan fokus wilayah Asia Pasifik. “Ke depanpasar di luar Indonesia, khususnya nya, Pindad dapat memasarkan fuze yang diproduksi sendiri ke pasar di luar Indonesia, terutama ke negara-negara di wilayah Asia Pasifik,†ujar Silmy. Â
Seperti dituturkan oleh Silmy Karim, Pindad menghabiskan biaya yang cukup besar untuk pengadaan fuze. Hal ini menunjukan pentingÂnya kemampuan untuk dapat memÂproduksi fuze secara mandiri.
Alhasil, kemampuan industri pertahanan dan keamanan dalam negeri meningkat dan total devisa yang dikeluarkan negara untuk penÂgadaan fuze pun dapat dihemat. “Dalam setahun, Pindad mengeÂluarkan biaya sekitar US$ 4 juta untuk pengadaan fuze. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menduÂkung Pindad untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan keamanan, tetapi juga dapat menghemat devisa yang dikeluarkan negara,†terang Silmy.
Penandatanganan Nota KesÂepahaman merupakan salah satu agenda acara dalam Forum Bisnis Indonesia-Jerman, suatu kegiatan yang mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara unÂtuk membicarakan investasi jangka panjang, dengan fokus utama pada bidang ekonomi. Selain Pindad, beÂberapa perusahaan Indonesia juga turut menandatangani kesepakatan kerja sama, yakni PT Aneka TamÂbang (Persero), Tbk dengan FerroÂstaal dan PT PLN (Persero) dengan Siemens AG
.(Yuska Apitya/dtk)