Mendirikan Hutan Tanaman Obat Swadaya

BOGOR, Today – Mungkin di sekolah lain tidak dapat kita temui hutan tumbuhan obat serta petunjuk pengobatan dan nama jenis tumbuhan serta khasiatnya. Akan tetapi di sekolah SMP Bantar Jati Kampung Nambo Desa Bantarjati, Keca­matan Klapanunggal, Kabupaten Bogor dapat ditemui tumbuhan obat.

Pihak sekolah malah menyajikan buku petunjuk pengobatan dan khasiat tumbu­han bagi warga yang ingin mengunakan tumbuhan yang ada di sekolah tersebut. Sekolah yang berada di bawah yayasan Indocement pabrik Citeureup ini mem­peroleh gelar Sekolah Adiwiyata Nasional.

Menurut keterangan Kepala Seko­lah SMP Bantar Jati Tatang Wirasanjaya, siswa sekolahnya menanam berbagai je­nis tumbuhan, baik tumbuhan produktif dan juga tumbuhan obat. Untuk tumbu­han obat disediakan jenis tumbuhan dan khasiatnya, serta buku paduan tata cara penggunaanya.

“Siswa di sini diberikan pelajaran untuk menanam pohon, baik produktif maupun tumbuhan obat. Kami juga me­nyediakan buku paduan tatacara pem­buatan serta kasiat dari tumbuhan obat tersebut yang dapat digunakan masyara­kat, yang akan melakukan pengobatan dengan tumbuhan yang ada di sekolah ini,” kata Tatang.

Ada 34 jenis tumbuhan obat yang dapat mengobati berbagai jenis penya­kit dari yang ringan sampai kronis atau berat. “Kami tanam ada 34 jenis tumbu­han obat yang dapat mengobati berbagai penyakit dari yang ringan sampai kronis bisa didapat di sekolah ini,” katanya.

Direktur Eksekutif Indocement, Kuky Permana mengatakan, ini meru­pakan komitmen nyata Tiga Roda untuk membangun generasi peduli lingkun­gan. “Saat ini Tiga Roda sudah dalam ta­hap mengedukasi pentingnya pelestar­ian lingkungan hidup dan pemanfaatan tumbuhan dimulai dari usia sekolah, kami berikan kepedulian pada masyara­kat termasuk pengunaan tumbuhan obat “ kata Kuky.

SMP Bantarjati yang berada di bawah Yayasan Indocement telah meraih peng­hargaan Sekolah Adiwiyata Nasional berkat kerja keras dan kerjasama semua elemen yang salah satunya tumbuhan obat ini.

(Latifa Fitria)