WS Rendra dalam Sajak Sebatang Lisong (1977) menulis: “Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan.†Dan kita dihadapkan dengan pertanyaan: “Apakah artinya musik, bila tidak mengasah budi dan hati?â€
Oleh : RIFKY SETIADI
[email protected]
Cui bene cantat bis orat (Siapa bernyanyi dengan baik, sama artinya dengan berdoa dua kali). Peribahasa latin ini meÂnyatakan betapa pentingnya seni musik liturgi yang mencakup seni mengolah suara, memadukan musik dengan tarian, kata-kata, gestur, ekspresi, dan lain-lain.
Paduan suara yang berhasil, adalah yang bisa mengantarkan hati kita kepada Sang Khalik dan hal itu diÂtentukan oleh beberapa faktor, yakni: pemilihan orang-orang yang berbakat dan senang bernyanyi, latihan dan disiplin diri, pengenalan dan penyamÂpaian pesan dan sifat lagu kepada angÂgota vokalis, pendekatan yang human dan bersahabat dari manajemen, kerÂendahan hati dan kesediaan berkorÂban dari yang melatih, serta teknis yang mendukung.
Merujuk pada pernyataan itu, mengandung pemahaman bahwa ada beberapa sumbangan nilai yang dapat diberikan oleh seni musik. PerÂtama, memperhalus budi dan hati. Musik juga membantu terbentuknya pribadi yang santun dan bertangÂgungjawab serta matang secara emoÂsional. Musik membantu kaum muda memiliki gairah dan semangat hidup, optimisme dan harapan akan masa depan. Selain itu, pengalaman musik menjadi ‘nilai tambah’ dalam berkarya. Last but not least, musik membuat kaum muda dekat denganTuhan dan sesama, lewatmusik kaum dapat memuliakan Tuhan dan membahagiakan sesama serta memÂbawa kepuasan bagi diri sendiri.
Cita-cita itulah yang bisa ditangÂkap dari lahirnya album Aina “Satu Nama Cinta†produksi Venmara ProÂduction. Berisi 8 buah lagu, Aina menawarkan album musik bernuansa reliji yang berbeda dari jenis musik sebelumnya. Pendekatannya terhadap realitas kehidupan, mampu menjadiÂkan lagu-lagu Aina dekat dengan penÂdengar. Beberapa judul lagu yang diÂtawarkan seperti Hanya 1 Nama Cinta, Bulan Suci Ramadhan, Siti Hawa, InÂner Beauty, Bismillah, Mekah dan MaÂdinah, Save Our Life hingga Samawa, menjadikan nilai Islami yang ditawarÂkan begitu lekat dengan Tuhan dan seÂmesta. Karena itu pula, konsep lagu ini layak diharapkan mengubah sikap dan prilaku, menjadikan dunia lebih indah dan bersahabat.
Para bidadari cantik asal Bogor ini yaitu Tania Aina, Mega Aina, Shinta Aina dan Antyaina menawarkan seÂbuah genre baru dengan berbagai vaÂriasi. Pesan dan refleksi ketakwaan dan kecintaan kepada Tuhan, menjadi lebih mudah sampai diantarkan dengan irinÂgan musik. Seiring perkembangan zaÂman, lirik pada musik yang berisikan pujian dan daya tebar cinta kepada Tuhan mulai diperdengarÂkan dalam bentuk yang lebih progresif. Hebatnya lagi, genre musik pop dan religi progresive itu begitu mudah dicerna. Manager yang juga Eksekutive Produser AINA, Leni Mustikawati menuturkan bahwa AINA adalah empat peÂnyanyi perempuan yang dibenÂtuk bisa bernyanyi bersama atau perorangan. Dengan keÂmampuan bernyanyi dan perforÂmance yang baik, ke empat perÂsonil itu tidak hanya bisa tampil sebagai group vokal. “Mereka bisa dijadikan group untuk tampil (performace), bisa juga menjadi solo, duet atau trio,†tambah Leni. Kecerdasan untuk mengolah suara, memadukan musik dengan gerak, kaÂta-kata, gestur, dan ekspresi berhasil dibuktikan oleh AINA.
AINA kini bahkan sudah memÂbuat videoklipnya dengan memÂpresentasikan musik dan lirik lagu sajiannya. “Modelnya pun AINA sendiri, karena sekalian mendekat para personel AINA kepada publik,†tuÂtur Leni. Mereka bahkan sengaja memilih lokasi di sekitar taman Pemda Cibinong, sekaligus untuk memperlihatkan sebagian dari keindahan taman di wilayah Bogor. Sesuai moÂment yang akan disambut ummat Islam dalam waktu dekat ini, lagu ‘Bulan Suci Ramadhan’ dipilih dalam garapan video klipnya kali ini.
“Konsepnya tentang semua personel AINA yang berekspresi membawakan lagu ‘Bulan Suci Ramadhan’ dengan berbagai ekspresi dan penghayatan,†tambah Leni. Lagu-lagu AINA, kata Leni, berÂdasarkan hasil sebuah cipta karya yang diharapkan dapat berkembang dengan baik, sesÂuai dengan pangsa pasar yang berkembang. “Nuansanya sesÂuai kebutuhan pada saat ini, bahkan masih cocok untuk dinikmati di saat yang akan datang,†ungkapnya. SemanÂgat hidup yang ditawarkan dalam produksi ini menjadi pilihan teÂpat saat menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Bahkan muncul sebelum artis-artis kenamaan lain yang sudah biasa menawarkan album relijinya. “Bingkisan†cantik bagi para pecinta musik di Indonesia ini, muncul sebagai pengantar indah di bulan suci RaÂmadhan tahun ini. Kecantikan, keinÂdahan, kelembuÂtan dan kedekatan inilah yang menjaÂdikan AINA pantas untuk mendapatÂkan satu cinta.