JAKARTA TODAY – Diagnosis terhadap calon bayi down syndrome sempat direkomendasikan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists. Seperti dilansir dari mayoclinic, ada dua jenis tes untuk mendiagnosis down syndrome yaitu tes skrining dan tes diagnostik.

Tes skrining dapat melihat indikasi kemungkinan atau potensi seorang ibu melahirkan anak dengan down syndrome.

BACA JUGA :  Kecelakaan Tunggal, Truk di Imogiri-Panggang Terbalik saat Menanjak

“Tapi tes ini tak bisa memberitahu secara jelas atau mendiagnosis apakah bayi dalam kandungan memiliki down syndrome atau tidak. Sedang, diagnostic test dapat mengidentifikasi jika bayi memiliki down syndrome,” tulis Mayo Clinic.

Screening test dilakukan pada saat trimester pertama dan kedua masa kehamilan. Walau tes ini tidak dapat memberitahukan informasi jelas tentang anak di dalam kandungan, tes ini dapat membantu ibu untuk mengambil keputusan dalam melakukan tes diagnostik.

BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

Tesnya berupa tes darah dan tes bagian belakang leher (nuchal translucency test) menggunakan gelombang suara. Melalui dua tes ini, dokter dapat menghitung peluang seorang ibu memiliki anak dengan down syndrome.

============================================================
============================================================
============================================================