BOGOR TODAYÂ – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2015, tak dirasakan anak-anak di Kota BoÂgor. Buktinya, anak jalanan (anjal) di Kota Bogor masih merajalela seperti di kawasan Tugu Kujang, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor.
Menanggapi potret ini, SekretarÂis Daerah Kota Bogor, Ade Sarip HiÂdayat, mengungkapkan, ada beberaÂpa program di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DinsosnakerÂtrans) Kota Bogor, bagi anak jalanan seperti go to school. Sehingga anak-anak ini diharapkan bisa kembali mendapatkan pendidikan di sekolah.
Menurut Ade, anak jalanan ini mungkin agak sulit untuk mengiÂkuti pendidikan di sekolah formal. Pendidikan bisa dilakukan di seÂkolah non formal seperti halnya menggunakan fasilitas DinsosÂnakertrans Kota Bogor di atau pun belajar di bawah pohon. “DisampÂing mereka mendapatkan pendidiÂkan, kebutuhan mereka juga harus tetap terpenuhi. Mereka di jalan itu bukan karena salah mereka, kerena untuk mencukupi kebutuÂhan ekonomi hidupnya,†ujarnya.
Lebih lanjut, Ade mengatakan, pendidikan yang diberikan kepada anak jalanan ini pun, mereka bukan hanya sekedar mendapatkan ilmu pengetahun mata pelajaran saja akan tetapi diajarkan bagaimana belajar berusaha mandiri. “Saya berharap kepada DinsosnakerÂtrans, pada programnya nanti bisa menyentuh mereka,†tandasnnya.
Sementara itu, Kepala DinsosÂnakertrans Kota Bogor Anas S RasÂmana, mengungkapkan, dengan sejumlah program yang digagas, semuanya akan bertahap menÂgalami perubahan supaya menjadi lebih baik. Salah satunya, dengan program Anjal Back to School. “Kami akan mengembalikan jati diri anak-anak yang hidup di jalanan itu, termasuk mengembalikan kejiwaan dan karakteristiknya. Selama ini para anjal sudah terbentuk karakÂter antisosial, sehingga sangat sulit untuk dibawa ke arah lebih baik,†katanya.
(Rizky dewantara)