Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) dari DeparteÂmen Teknologi Industri PerÂtanian Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), yakni Erliza Noor, Dewi CakrawaÂti, Setyadjit, dan Dondi Setyabudi, membuat geÂbrakan untuk jagad medis. Apa yang mereka lakukan?
(Yuska Apitya Aji)
SELAMA sebulan penuh, mereÂka melakukan penelitian. Para peneliti ini mengekstraksi jeÂruk untuk mengisolasi limonin dari limbah pembuatan sari jeÂruk seperti biji, kulit ari dan air backwash. Hasilnya ekstraksi olahan ini diketahui mengandÂung zat kaya limonin, untuk menangkal pertumÂbuhan penyakit tumor.
Limonin merupaÂkan senyawa khas yang terdapat pada jeruk yang keberadaannya k u r a n g disukai karena menyebabkan rasa pahit pada sari jeruk. Meskipun demikian, limonin memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, di antaranya menghambat perÂtumbuhan tumor, menurunkÂan rasio kolesterol LDL/HDL,
 serta membantu mengurangi risiko penyakit penyumbatan pembuluh darah dan kanker.
Di beberapa negara liÂmonin dimanfaatkan sebagai suplemen kesehatan dan baÂhan tambahan makanan dan minuman. Karena khasiat dan manfaatnya, peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) dari DeÂpartemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), yakni Erliza Noor, Dewi Cakrawati, SetyÂadjit, dan Dondi Setyabudi mengekstraksi untuk mengiÂsolasi limonin dari limbah pembuatan sari jeruk seperti biji, kulit ari dan air backwash. “Sampai saat ini biji jeruk jaÂrang dimanfaatkan karena rasanya pahit. Kandungan liÂmonin ada pada biji jeruk dan kulitnya. Hal ini dapat memÂberikan nilai tambah bagi inÂdustri sari jeruk untuk memanÂfaatkan limbah biji jeruk. Hasil penelitian menyebutkan dari biji jeruk Siam menghasilkan limonin lebih banyak dibandÂingkan varietas jeruk lainnya,†ungkap Erliza, kemarin.
Noor dalam buku 234 InoÂvasi IPB dalam 615 Inovasi InÂdonesia yang diterbitkan oleh Business Inovation Center taÂhun 2013. Dijelaskannya, kadar limonin yang tinggi bisa menÂjadi potensi yang juga dapat diaplikasikan untuk produk pangan dan farmasi. “Hasil rekayasa proses isolasi didaÂpatkan kadar kemurnian liÂmonin yang dihasilkan sebesar 27 persen, sehingga tergolong dalam pharmaceutical grade dan dapat diaplikasikan untuk produk pangan dan farmasi,†imbuhnya.