SEJAK 2012 pemerintah melakukan terobosan untuk memperkenalkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) ke dunia kampus di Indonesia. Namun, hanya Universitas Nusa Bangsa (UNB) Bogor yang berani meresponnyasebagai Mata Kuliah.
Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]
SVLK merupakan salah satu upaya pemberantasan illegal logging yang dirintis oleh pemerintah. Sebagai sistem, SVLK menjamin kelestarian pengelolaan hutan dan atau kayu serta ketelusuran kayu melalui sertifikasi peÂnilaian Pengelolaan Hutan Produksi LeÂstari (PHPL), sertifikasi Legalitas Kayu (LK) dan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). “Melalui kegiatan SVLK Goes To Campus, diharapkan menjadi peluÂang bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pemantau independen yang menÂjadi pihak penting dalam SVLK,†ungkap Ir. Sigit Pramono, MSc, Kepala Bidang Sertifikasi dan Pemasaran Hasil Hutan yang mewakili Direktur Bina Pengolahan Hasil Hutan Dirjen PHPL Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Rabu (07/10/2015), usai Sosialisasi Mata Kuliah SVLK di KamÂpus Universitas Nusa Bangsa (UNB) BoÂgor.
Tak hanya pemantauan, mahasiswa juga berpeluang untuk melakukan trainÂing lanjutan yang memuat kegiatan prakÂtek lapang, sehingga mahasiswa betul-betul dapat menerapkan materi yang didapat tentang bagaimana melakukan pengumpulan data lapang serta bagaimaÂna investigasi terhadap unit management dilakukan. Melalui pengenalan itulah langkah-langkah pemberantasan ilegal logging dan ilegal trading, perbaikan tata kelola usaha produk industri kehutanan serta kepastian jaminan legalitas kayu dapat dipahami oleh mahasiswa. “Pada akhirnya, SVLK memiliki tujuan untuk meningkatkan martabat bangsa dan proÂmosi kayu legal yang berasal dari sumber yang lestari,†tambah Dr. Luluk SetyanÂingsih., Ir.Msi, Ketua Program Studi KeÂhutanan UNB Bogor.
Menyusul kegiatan kuliah umum bagi mahasiwa UNB, kegiatan sosialisasi mata kuliah ini dilakukan untuk mematangkan SVLK sebagai Mata Kuliah di tingkat PerÂguruan Tinggi. Sejauh ini, di Indonesia mata kuliah rintisan ini hanya baru dilakÂsanakan oleh UNB yang siap menyelenggÂarakannya dengan kredit 3 Satuan Kredit Semester (SKS). Luluk menjelaskan, mata kuliah ini dirancang sesuai Standar NaÂsional Pendidikan Tinggi (SNPT) dengan prinsip penyusunan kurikulum yang terÂbuka, fleksibel, respon terhadap perkemÂbangan dan tuntutan masyarakat. Melalui perintisan mata kuliah ini, Program Studi Kehutanan UNB berupaya membangun visi. “Tahun 2025 visi yang ditetapkan adalah menjadi Program Studi Kehutanan unggulan dalam pendidikan dan pengemÂbangan serta pengelolaan sumberdaya hutan lestari,†ujar Luluk.
Mata kuliah yang berlaku bagi mahaÂsiswa semester 5 dan 7 ini merupakan mata kuliah pilihan bagi mashasiswa yang telah melampaui mata kuliah prasyarat yaitu Administrasi Kehutanan, Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan dan HaÂsil Pemasaran Hasil Hutan. Sedangkan pokok bahasan yang akan disampaikan dalam mata kuliah SVLK ini adalah SVLK sebagai Bidang Ilmu Kehutanan, KebiÂjakan dan Perkembangan SVLK, Skema SVLK, Kompetensi Auditor VLK, Standar dan Pedoman VLK, Perencanaan dan Pelaksanaan VLK, Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH), DKP hingga Pengenalan Indikator Ketenagakerjaan, Lingkungan dan Sosial, hingga Penerbitan V-Legal. “Sehingga salah satu tujuan praktikum yang dirancang dalam silabus ini misalÂnya, dapat membuat peta skema, peta lingkup dan objek serta memahami peta aktivitas SVLK dengan baik dan benar,†papar Luluk.
Pembentukan proses pendidikan ini diharapkan menjadi bagian dari upaya peningkatan pemanfaatan hasil hutan yang legal sekaligus pemahaman maÂsyarakat terhadap kualitas pelayanan publik dan hutan sebagai SDA yang harus dilestarikan. Selain itu, pemahaman terÂhadap SVLK sebagai mata kuliah, tentu akan menghasilkan Sumber Daya MaÂnusia (SDM) yang diharapkan memiliki integritas terhadap upaya hutan lestari sebagai salah satu sumber hidup. Jika menghasilkan SDM yang memiliki kinerja baik, terintegritas dan memiliki ketaatan pada hukum, penguasaan materi SVLK yang baik dipastikan bisa menjadi senjata maut bagi produk kayu Indonesia untuk kembali berjaya di dunia.