DUNIA sekolah tak hanya menjadi tempat bagi proses pendidikan dan pengetahuan, sekolah juga menjadi pemelihara nilai budaya bangsa. Kejayaan warisan Pencak Silat misalnya, kini juga dititipkan dalam pengembangan ekstrakurikuler. Kunci semangatnya juga dibentuk melalui pembentukan karakter siswa.
Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]
Peran sekolah dan dunia pendidikan dalam mengemÂbangkan warisan budaya bangsa diperlihatkan oleh SMP Kosgoro Bogor. Pencak Silat mulai diposisiÂkan sebagai olah raga prestasi yang mengantarkan siswa melalui jalur prestasi. “Sudah saatnya sekolah meÂmiliki pandangan lebih luas terhadap kegiatan kesenian-olahraga di sekolah dalam mata pelajaran intra dan ekstra. Sekolah juga seharusnya mempertimbangkan minat, bakat dan hobi siswa yang sangat bervariasi dan diberi wadah mengikuti perkembangan zaman, agar mereka mampu berkompetisi,†ujar Drs. Abdullah MM, Kepala Sekolah SMP Kosgoro Bogor.
Kemampuan berkompetisi dibuktikan oleh para siswa dan siswi sekolah yang berada di Jl. Pajajaran No. 217A Bogor itu. Belum lama ini, Fitra Ramdani, salah seorang siswa SMP Kosgoro Bogor memperlihatkan prestasinya sebagai atlet berkelas nasional dengan menyabet Juara 1 Kategori Tanding Tunggal Tangan Kosong tingkat SMP dalam Kejuaraan Pencak Silat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Open IV 2015 di Gedung Serba Guna, Kampus B UNJ Jakarta pada 4-8 Agustus 2015, lalu.
Tak tanggung-tanggung, dari peserta kegiatan yang merupakan anggota ekstrakulikuler Pencak Silat di tingkat SD, SMP, dan SMA yang ada di seluruh InÂdonesia, bahkan peserta tamu dari negara lain. Fitra mampu mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai pelosok nusantara. “Total peserÂtanya untuk tingkat SMP sekitar 400 orang, sedangkan total keseluruhan peserta sekiÂtar 1200 orang,†cerita Fitra kepada BOGOR TODAY, Rabu (09/09/2015), kemarin. Putra kebanggaan Ahdiat dan Yeni Heryani ini yang duduk di kelas 9-E ini berada di kelas I (58-61 kg) dengan mengalahkan pemain asal Singapura. Fitra juga berhasil mewakili Kota Bogor dalam Popda Bogor. Sayang, saat mewakili Wilayah I Bogor di tingkat wilayah, 24-28 Agustus 2015 tanÂgan Fitra terluka. “Saya sudah sampai semi final,†ujar siswa kelahiran Ciamis, 22 Desember 2000 ini.
Di even UNJ Open IV 2015 yang bertema “Berbudaya dan BerprestaÂsi dalam Keanekaragaman Pencak Silat†itu juga mempertandingkan kelas putri. Tak mau ketinggalan, siswi SMP Kosgoro Bogor juga menÂempatkan prestasinya sebagai Juara 3 Kelas G (52-55 kg) dalam katÂegori TandingTunggal. Dia adalah Nurul Fauziah, siswi kelas 8-A kelahiran Pandeglang, 22 Juli 2002. “Kegiatan itu memicu saya untuk terusberprestasi di bidang pencak silat. Silat itu selain olahraga, juga merupakan budaya warisan bangsa,†ujar putri dari Feriandadan Mariam yang mendapat Juara 2 dalam PolÂwilda 2015.Sebagai penjaga warisan budaya, karakter kepeÂmimpinan juga dibentuk di sekolah ini. Karenanya, agar sekolah memiliki kecintaan budaya, lingkungan dan memiÂliki siswa yang berkarakter, peserta didik juga diajak dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang menarik. “LDK dilakukan untuk menciptakan calon-calon pemimpin yang dapat bertanggung jawab, jujur, cerdas dan aktif. Membentuk karakter bangsa yang paham warisan budaya serta cerdas menyikapi perkembangan global, perlu dibentuk dengan materi seperti pemÂecahan masalah, kepemimpinan hingga pengorganisasian,†ujar AnggryanPrasetya, SE, Pembina OSIS SMP Kosgoro Bogor.
Acara yang berlangsung di Villa Tawang, Cijeruk, Bogor itu membentuk karakter siswa dengan berbagai materi kepeÂmimpinan, mulai dari baris-berbaris, leadership, ajang kreativitas kreasi dan seni, kegiatan keagamaan hingga dialog interaktif. “Melalui kegiatan semacam ini, siswa tidak hanya memahami organisasi, tetapi juga terlatih jiwa kepemimpinannya, keberanian, disiplin hingga nilai-nilai toleransi dan kebersamaannya sebagai modal membangun solidaritas,†papar Anggry. Melalui cara itulah, sekolah ini mampu menjadi penjaga warisan bangsa sekaliguspaham perkembangan global.