IMG-20151227-WA0042HESTI AMELIA
[email protected]

Kondisi perekonomian 2016 yang diperkira­kan masih akan sulit, menuntut para HR Manager memiliki kemampuan mengelola sumber daya manusia (SDM) lebih efektif. Dalam rangka memberikan keterampilan mengelola SDM inilah, Bogor Today Learning Center menggelar seminar sehari Talent War Out Look 2016, di Hotel Salak Bogor, Rabu (23/12/2015) pekan lalu.

‘’Karyawan yang sudah ada perusahaan saat ini, perlu diberikan ruang untuk mengembangkan kom­petensi manajerial yang berkelanjutan,’’ ujar kata trainer profesional Ismat Ali, ATP, ACP dalam acara seminar tersebut. Tampil juga psikolog Metta Para­mita, Psi, CBA sebagai pembicara dalam seminar ini.

Seminra yang dikhususkan untuk para HR Man­ager ini hanya diikuti 27 perserta ini berlangsung menarik dan interaktif. Para peserta berasal dari PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, PT Prayoga Pertamangan dan En­ergi Kabupaten Bogor, PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, HRD Hotel Salak, dan tim HRD Bogor Today.

Menurut Ismet Ali, persaingan bisnis yang kian keras pada tahun 2016, membuat perusahaan harus memiliki kemampuan mengelola sumber daya ma­nusia dengan cerdas. ‘’Jika tidak, maka perusahaan tersebut akan sulit bersaing,’’ katanya.

BACA JUGA :  Membuat Sambal Leunca Cabai Hijau untuk Santapan saat Makan Bareng Keluarga

Lantas Ismet memberikan gambaran karyawan dalam sebuah perusahaan di Indonesia. Mereka, kata Ismet, biasanya masih terdiri dari beberapa generasi. Diantaranya generasi baby boomers yaitu mereka yang sudah berusia 50 tahun sampai 60 tahun lebih. Geberasi ini memiliki ciri live to work, senang hadir di kantor, kurang menyukai IT kecuali wajib atau harus bisa menguasai IT.

Lalu, ada generasi X yaitu mereka usia 35 tahun sampai 49 tahun atau mereka yang lahir 1965 sam­pai 1980. Perspektif terhadap pekerjaan work to live, pekerjaan tidak boleh mendikte kehidupan mereka, pasangan pembelajar dan IT alat kerja mereka. Yang terakhir, generasi Y yaitu mereka yang berusia 15 ta­hun sampai 34 tahun atau generasi yang kelahiran ta­hun 2000 sampai tahun 1981. Menurut Ismet, genera­si Y memiliki perspektif terhadap pekerjaan work my way mengabdi (loyal) pada karir mereka, tidak pada perusahaan. ‘’Ciri yang paling menonjol, IT menjadi sahabat mereka setiap saat,’’ kata Ismet.

Menurut Ismet, seorang HR Manager harus me­miliki strategi bekerja dengan mix generation. Bahkan setiap karyawan harus memahami berada di lingkun­gan generasi apa mereka. ‘’Tentukan posisi Anda saat ini dan akan kemana Anda untuk yang akan datang?’’

BACA JUGA :  Pencok Kentang Betawi, Makanan Renyah yang Gurih Bikin Nagih

Sementara itu, dalam meningkatkan kompetensi manajerial, menurut Ismet, perlu dilakukan dengan kolaborasi yaitu kompetensi untuk mengatasi konflik dalam bekerja, perspektif dalam bekerja: kompetensi untuk kesepahaman dan keselarasan cara bekerja, komunikatif asertif.

Strategi utama dalam pengendalian bisnis ada­lah berkaitan dengan pengelolaan karyawan. Pe­nyebabnya karena gaji dan kompetensi untuk kar­yawan merupakan biaya tetap (Fix Cost) yang harus dikendalikan pada saat bisnis tidak pasti. ‘’Mengha­dapi ketidakpastian bisnis tahun 2016, maka perang mendapatkan SDM berbakat pun menjadi tidak ter­hindarkan. Pengelolaan SDM (talent management) menjadi penting untuk mempertahankan bisnis,’’ kata Ismet Ali.

Seminar Talent War Out Look 2016 merupakan kali pertama diselenggarakan Bogor Today Learning Cent­er. Penanggungjawab Bogor Today Learning Center Al­fian Mujani, kini tengah merancang seminar tahap ked­ua dalam rangka membantu perusahaan-perusahaan di Wilayah Bogor meningkatkan kompetensi manaje­rial para karyawan, terutama tim HR Manager. (*)

============================================================
============================================================
============================================================