BOGOR TODAYÂ – Kementerian Kesehatan (KeÂmenkes) RI meminta Pemkot Bogor meningkatÂkan fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan. Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek meminta Rumah Sakit (RS) di Kota Bogor untuk ditingkatkan pelayanannya. Selain kerap mondar-mandirnya Presiden RI, Joko Widodo ke Kota Bogor, peningkatan penanganan pasien juga fasilitas RS di Kota Bogor harus lebih diperhatikan.
Di Kota Bogor ada 14 rumah sakit, diantaranya, Rumah Sakit Azra, RS Bersalin Melania, RS Bogor Medical Centre, RS H. Marzoeki Mahdi, RS Ibu dan Anak Hermina, RS Islam Bogor, RS Karya Bakti, RS PMI, RS Salak, RS Lanud Atang Sendjaya, RS Bersalin Pasutri , RS Bhayangkara, RS Vania dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Juliana.
Namun fasilitas di setiap RS di Kota Bogor masih minim. Kurangnya alat-alat yang menunjang bagi pasien Unit Gawat Darurat (UGD), menjadi hal yang perlu diperhatikan. Menurut salah satu pekerja salah satu RS di Kota Bogor, mengatakan, “Memang di Kota Bogor minim fasilitas, jika ada pasien UGD yang tidak bisa ditangani akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo,†kata dia.
Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, mengataÂkan, pihaknya berharap sarana dan prasarana dapat ditingkatkan sesegera mungkin. “Sudah ada beberapa RS yang meminta peningkatan ke Kemenkes,†kata dia, saat menghadiri acara hari peringatan puncak Pekan Keselamatan Jalan atau Road Safety Week, di Jungle Festival, Bogor Selatan, kemarin.
Moeloek juga menegaskan, RS di Kota Bogor wajib ditingkatkan, agar masyarakat Kota Bogor tidak menemui kendala ketika mendapat musibah dan dapat ditangani dengan cepat oleh pihak RS di Kota Bogor. “RS harus siap menerima pasien dalam kondisi apapun. Jangan ada lagi penolakan pasien oleh medis atau rumah sakit,†tuntasnya.
(Rizky Dewantara)
