IMG_20160114_120245JAKARTA TODAY– Menk­ominfo Rudiantara sudah meminta ke Google dan Nian­tic agar objek vital steril dari Pokestop dan monster Poke­mon. Salah satunya di Mapol­da Metro Jaya.

“Oh ya nggak boleh. Tadi saya meeting dengan Google map, dan akan membahas tin­dakan selanjutnya. Saya minta untuk daerah objek vital na­sional itu tidak boleh,” jelas Rudiantara di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Menurut dia, saat ini se­dang disiapkan di lokasi mana saja game Pokemon tidak di­perbolehkan. “Nanti dibicara­kan dengan Google dan Niantic mana-mana saja yang boleh,” jelas dia. “Makin cepat makin baik ya. Orang tadi saya bicara dengan vice president Google Maps-nya,” tambah dia.

BACA JUGA :  Diduga Dibunuh, Pasutri di Banten Ditemukan Tewas Membusuk Penuh Luka

Rudiantara kembali me­nyampaikan, Game Pokemon akan diarahkan ke lokasi wisata agar nantinya menjadi tujuan wisata. “Kalau perlu kita kasih insentif apa. Se­hingga kita bisa membuat ini jadi produktif. Kalau masalah game kan dilarang di kantor misalkan, di sekolah. Itu bukan Pokemonnya. Emang jangan main game. Kita harus tata, mana yang bagus ambil yang jelek ya dibuang,” tutup dia.

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di Kolaka Utara, 2 Orang Luka

Objek vital negara, mulai dari markas militer sampai Istana tak boleh jadi tempat untuk bermain Pokemon. Lalu bagaimana dengan mar­kas polisi yang juga merupak­an objek vital?

Di Polda Metro Jaya, seti­daknya tercatat ada enam Pokestop atau tempat men­gambil bola untuk menangkap monster di game Pokemon. Pokestop itu bertebaran di masjid hingga di taman di Pol­da Metro. Apakah itu meng­ganggu keamanan?

============================================================
============================================================
============================================================