JAKARTA, TODAYÂ – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, akhirnya mengumumkan seÂcara resmi terkait pencabutan pembekuan PSSI di salah satu bioskop kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (10/5) malam. Seperti diketahui, pembekuan terhadap PSSI sudah berlangsung seÂlama satu tahun.
Pembekuan itu diresmikan melalui surat keputusan (SK) Menpora nomor 01307 terÂtanggal 17 April 2015. Akibat pembekuan itu, PSSI tak bisa menggelar kompetisi resmi. Sehingga dalam seÂtahun terakhir hanya berlangsung berbÂagai turnamen, untuk menjaga denyut nadi sepakbola Indonesia.
Imbas lainnya, FIFA menjatuhkan sanksi susÂpensi terhadap Indonesia, yang ujungnya membuat timnas Indonesia tak bisa berlaga di penÂtas internasional. Sebenarnya, dalam setahun ini PSSI sudah menggugat SK itu ke ranah huÂkum. Bahkan, PSSI memenangÂkan gugatan itu hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung.
Di samping itu, pencabuÂtan pembekuan ini juga tidak terlepas dari persyaratan FIFA, jika sanksi suspensi terhadap Indonesia ingin dicabut. FIFA memang meminta konfirmasi tertulis lebih dulu dari pemerintah Indonesia, bahwa pembekuan terhaÂdap PSSI sudah dicabut. Baru setelah itu, FIFA mencabut sanksi terhadap InÂdonesia.
Induk sepakbola tertinggi di dunia itu pun telah memberikan tenggat unÂtuk hal itu sebelum Kongres FIFA di MeÂksiko, 12-13 Mei 2016. Di sisi lain, dengan adanya pencabutan ini timnas IndoneÂsia dipastikan bisa kembali berlaga di ajang internasional. Agenda terdekat skuat Garuda adalah Piala AFF 2016 di Myanmar & Filipina pada 19 NovemÂber-17 Desember nanti.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengungkapkan tiga alasan yang melatarbelakangi keputusan menÂcabut Surat Keputusan Bernomor 01307 tentang Pembekuan Aktivitas OrganisaÂsi Persatuan Sepak Bola Seluruh IndoÂnesia (PSSI), antara lain yang pertama sebagai tindakan taat hukum dengan menghargai Mahkamah Agung yang suÂdah mengeluarkan putusan.
“Untuk itu, pemerintah sesegera mungkin mencabut keputusan yang pernah dikeluarkan terkait sanksi untuk PSSI,” ujar pada konferensi pers di GeÂdung Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Alasan kedua, Kemenpora mengharÂgai surat badan sepak bola dunia FIFA kepada Menpora dan Menteri Sekretaris Negara yang berisi keinginan FIFA menÂgawal perubahan sepak bola di Indonesia.
Kemenpora, kata Imam, juga akan turut mengawal perubahan sepak bola ke arah yang lebih baik.
Alasan ketiga, sambung Imam, pemerintah mendengar keinginan peÂcinta sepak bola yang ingin pembekuan segera dicabut agar perbaikan tata keÂlola dapat cepat berjalan.
Imam tidak menjelaskan kelanjutan Tim Transisi yang seharusnya bubar seiring pencabutan pembekuan PSSI, namun dia berpesan pencabutan SK pembekuan itu, maka PSSI, asosiasi provinsi, kabupaten dan kota serta klub sepak bola harus menerapkan tata keloÂla sepak bola yang akuntabel, transparÂan dan profesional.
“Federasi dan klub harus taat secara konsekuen terhadap statuta FIFA, AFC dan hukum yang berlaku di negeri ini,†ungkapnya.
Senang Pembekuan Dicabut
PSSI akhirnya buka suara terkait keputusan Menpora yang mencabut pembekuan terhadap organisasi terÂtinggi sepakbola Indonesia itu. Melalui wakil ketua umumnya, Erwin Dwi BuÂdiawan, PSSI tak bisa menutupi rasa senangnya dengan keputusan itu.
“Alhamdulillah penantian panjang ini akhirnya berakhir. Kami tentu gemÂbira dengan kabar ini,” kata Erwin, sepÂerti dikutip laman resmi PSSI.
Lebih lanjut, Erwin mengungkapÂkan pihaknya bakal segera memberitaÂhukan hal ini kepada FIFA. Mengingat, saat ini delegasi PSSI, yakni wakil ketua umum PSSI, Hinca Pandjaitan, dan sekretaris jenderal PSSI, Azwan Karim, sedang berada di Meksiko untuk mengiÂkuti Kongres Tahunan FIFA, 12-13 Mei 2016.
“Wakil ketua umum dan sekjen akan meyakinkan FIFA agar sanksi FIFA yang menimpa Indonesia segera dicabut seÂcepatnya,” tegasnya.
(Imam/net)