KEYAKINAN sebagai lulusan yang handal dan siap berkompetisi, diperlihatkan oleh lulusan SMK Wijaya Plus Bogor. Dalam acara wisuda lulusan Senin (15/06/2015) lalu, para siswa tak hanya larut dalam keharuan, tetapi juga lebur bersama ilmu dan bekal yang ditanamkan.
Oleh : RIFKY SETIADI
[email protected]
SMK Wijaya Plus 1 dan 2 Bogor adalah sekolah kejuruan yang berada di Jl. Bitung Sari 1 Ratna Kp. Sukamanah, Ciawi, KabuÂpaten Bogor. Sekolah yang berdiri pada 2002 ini merupakan lembaga pendidikan yang mengemÂbangkan wawasan global dan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa.
Pendirian SMK Wijaya Plus berdasarkan Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tanggal 21 Nopember 2002 dengan SK Pendirian Nomor : 421.3/2765/Kep/Disdik/2002, dan SK Pengesahan Status Akreditasi A berÂdasarkan keputusan Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Jawa barat tanggal 15 Januari 2007. Berdiri di atas lahan seluas 2800 m2, sekolah ini menjadi salah satu pilihan yang handal untuk melahirkan generasi penerus melalui ProÂgram Kompetensi yang ditawarkan yaitu Administrasi Perkantoran, Pemasaram/ Tata Niaga, Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Multimedia dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Ribuan lulusan sudah dilahirkan sekoÂlah ini sejak masa berdirinya. Kini, berÂtempat di Gedung Graha Hj. Siti Hindun, Jl. HE Sukma KM. 2, Ciawi, Bogor sekitar 200 siswa dan siswi dari SMK Wijaya Plus 1 dan 2 Bogor, diwisuda sebagai lulusan sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015.
Ketua Penyelenggara, Rini Palupi, SE mengungkapkan acara ini merupakan persemÂbahan akhir sekolah bagi para muridnya. Sebab itulah, acara ini dirancang tak hanya sebagai ucapan syukur bagi mereka, tetapi juga untuk membangkitkan kepercayaan diri sebagai lulusan dan menguatkan ikatan silaturÂahmi antara sekolah dengan para alumni. “Mereka adalah para siswa harapan bangsa. Mereka layak mendapat motivasi dan semangat untuk maju. Kami berharap merÂeka tetap menjalin hubungan baik dengan sekolah,†ungkap Rini. Bagi Rini, rasa cinta antara sekolah dengan para muridnya justru berpuncak saat gelaran wisuda ini berlangsung.
Bukti cinta para siswa terhadap sekolah dan guru-gurunya juga terÂcermin saat harus melepas Deni Hendriat, guru kesenian di sekoÂlah tersebut yang berniat untuk menghentikanaktivitas mengaÂjarnya. Rasa haru itu lebur memberi warna cinta dalam acara yang penuh kehangatan tersebut. Para siswa berÂhamburan memeluk Deni, begitu pula Deni yang sangatterkesan perlakuan siswanya. Para guru dan siswa lain yang hadir, turut meneteskan air mata cinta itu. “Mengajar meÂmang membutuhkan keikhlasan. Harus dengan hati, bukan simboÂlis, Harus ikhlas,†ungkap guru yang mengenyam pendidikan di IKJ Jakarta dan sudah11 tahun mengabdi di sekolah tersebut.
Penghargaan bagi para penÂdidik memang menjadi bagian dari tradisi SMK Wijaya Plus 1 dan 2 Bogor. Ungkapan rasa terimakaÂsih dan apresiasi juga disampaikan kepada para guru dan walikelas terÂbaik yang terpilih dalam kesempaÂtan acara tersebut.
Para murid terbaik juga mendapat apresiasi yang baik dari sekolah. Salah satunya adalah KinÂtan Umari, gadis kelahiran Bogor, 5 September 1997 ini mendapat predikat Siswi Terbaik di SMK Wijaya Plus 1 Bogor. Bagi anak dari Yusup Komarudin dan Marhumah ini sekolahnya merupakan bagian dari perjalanan hidup yang tak bisa dilupakÂan.
“Aku gak akan lupa saat kegiatan OSIS, ada acara-acara di sekolah, selalu berkesan. Pulang tengah malam, kadang gak kebagian angkot, pokoknya semua menjadi seru dan indah,†unÂgkap siswi Jurusan Admin istrasi Perkantoran itu. Bagi Kintan, kesungguhan belajar menjadi kunci sukses. “Setiap ada ujian, semua teman selalu saling support, bersaing sehat, janÂjian belajar dan banyak hal yang kami lakuÂkan demi kesungguhan belajar,†ujarnya.
Sementara Irsanti Karunia, gadis kelahiran Bogor, 16 Mei 1997 merasa keÂberhasilannya sebagai Siswi Terbaik dari SMK Wijaya Plus 2 Bogor, tak lepas dari dukungan teman-temannya. “Keberhasilan ini tidak akan tercapai kalau semua teman-teman tidak saling mendukung, saling supÂport, belajar UN dari pagi sampai malam, kurang tidur, 3 hari berturut-turut terus belajar dan ini semua hasil kerja keras bersama,†ungkap putri dari Mamat dan Sari yang biasa dipanggil Runi itu. Siswi jurusan Multi Media ini juga bersyukur karena pencapaian ini tak lepas dari kuasa Allah SWT, peran guru, do’a orangtua dan semangat berÂsama untuk bisa. Bersama cinta dan keÂhangatan, mereka kini menjemput masa depan menuju pencerahan