Bisnis kuliner dengan cocolan sambal kian marak berkemÂbang di tanah air. Bahkan ada beberapa gerai yang mengangÂkat aneka sambal sebagai menu utama lantaran sebagian besar masyarakat Indonesia menyuÂkai sambal. Itulah yang memÂbuat Mohamad Yasin menjajal membuka gerai usaha kuliner bernama Waroeng Serba SamÂbal pada 24 April 2015 di Gresik, Jawa Timur.
Setelah tiga bulan memÂbangun usaha Waroeng Serba Sambal, Yasin sudah berani menawarkan kemitraan usaha. Kini, sudah ada tujuh gerai yang berdiri, diantaranya dua gerai milik pusat di Gresik dan Lamongan dan lima gerai lainÂnya milik mitra di Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.
Sesuai namanya, Waroeng Serba Sambal menawarkan berbagai jenis sambal seperti sambal cabe mania, sambal baÂjak, sambal petir, sambal setan, sambal bawang lombok ijo, samÂbal wader, sambal teri, dan lainÂnya. Untuk menu lauk ada lele goreng, belut goreng, bebek gepuk, ayam goreng kampung, dan lainnya. goreng, teri krotok, rempelo ati, nila
Jika tertarik bergabung jadi miÂtra, ada paket investasi senilai Rp 50 juta. Mitra akan mendapat hak penggunaan merek Waroeng Serba Sambal selama lima tahun, sistem kasir, pembukuan dan SOP manaÂjemen, bahan baku awal, seragam karyawan, pendampingan renovasi tempat usaha, dan pelatihan karyÂawan. Nilai paket investasi di luar peralatan dan sewa tempat usaha. Bahan baku seperti sambal wajib ambil dari pusat dan mitra dikenaÂkan biaya royalti 4% dari omzet seÂtiap bulannya.
Harga menu di resto ini beraÂgam, mulai Rp 13.000 hingga Rp 26.900 per porsi. Rata-rata di setiap cabang bisa meraup omzet Rp 2 juta hingga Rp 6 juta per hari. Jika dihiÂtung sebulan, omzet yang bisa diÂraup satu gerai minimal Rp 52 juta.