Valentino Rossi tak pernah berhenti menebar pesona. Melakoni seri keemÂpat MotoGP 2016 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (24/4/2016) malam WIB, VR 46 unggul telak dari dua rider tuan rumah, Jorge LoÂrenzo dan Marc Marquez.
(Rishad Noviansyah)
ROSSI sebenarnya sudah meÂlewati masa-masa emasnya seÂbagai joki MotoGP. Namun, di usia 36 tahun, The Doctor terÂus saja meneror rider muda di kelas 1.000cc. Terbukti, pebalap Italia itu kembali memperpanjang kontraknya bersama Movistar Yamaha hingga 2018.
Di Jerez, Rossi memulai balap dari posisi pole. PemiÂlik sembilan gelar juara dunia itu pun hanya mendapat tekanÂan di awal-awal balapan. Pada lap pertama, ia sempat bertarung dengan rekan setimnya di MovisÂtar Yamaha, Lorenzo.
Namun, setelah itu ia tak terÂkejar sepanjang balap hingga membuat selisih waktu lebih dari tiga detik. Rossi pun sukÂses mengasapi tanah Matador semalam dan memutus langgaÂnan juara di Jerez yang selalu dipegang rider tuan rumah seÂjak musim 2009.
Motivasi terbesar Rossi saat ini tidak lain untuk meraih 10 gelar juara dunia sebelum meÂnyudahi 20 tahun petualanÂgannya di lintasan balap. Ya, musim ini genap 20 tahun ia berprofesi sebagai joki motor di gelaran Grand Prix (GP).
Pada 31 Maret 1996, Rossi memulai debutnya di balap profesional di kelas 125cc berÂsama Aprilia di Sirkuit Shah Alam, Malaysia. Saat itu, pria kelahiran Tavullia itu menungÂgangi motor AGV Aprilia RS125R.
Meski baru menjajal komÂpetisi balap kelas dunia, ia nampak tak canggung. Dalam sesi latihan bebas di Shah Alam, Vale menjalaninya denÂgan baik. Pebalap yang identik dengan nomor 46 ini pun denÂgan cepat mempelajari sirkuit itu hingga menempati posisi kedelapan di kualifikasi perÂtama.
Talenta besarnya kemuÂdian membuka mata dunia saat race. Bocah ingusan yang hanya merasakan balapan kelas lokal itu finish di posisi enam dalam race debutnya. Ia terpaut 7,379 detik dari kompaÂtriotnya, Stefano Perugini yang keluar sebagai pemenang.
Total, sepanjang musim, Rossi menduduki peringkat sembilan klasemen dengan menyandang status rookie. Puncaknya, talenta besarnya terbukti semusim berselang. Dengan tim yang sama, ia meraih juara dunia kelas 125cc!
Rossi pun naik ke kelas 250cc serta 500cc dan ia menÂjadi juara di semua kelas. Dari koleksi sembilan gelar juara dunia, tujuh diantaranya ia dapatkan saat beradu cepat di kelas MotoGP. Rinciannya, ia mencatat 112 kemenangan, 211 podium, 61 pole position dan 93 kali pemilik lap tercepat.
Musim 2015 lalu, ia hamÂpir saja meraih gelar juara dunia kesepuluh, andai ia tak ‘diganggu’ team order antara Marquez dan Lorenzo. Gelar pun lepas dan direbut Lorenzo di seri terakhir GP Valencia 2015 lalu.
Namun, bukan Rossi naÂmanya jika putus asa dengan ‘kecurangan’ yang ada. Banyak makan asam garam bersama tim-tim besar di MotoGP memÂbuatnya sekuat baja dan akan terus berusaha meraihnya. Karena ia masih memiliki dua tahun untuk ditahbiskan legÂenda sesungguhnya MotoGP.