IMG_1229Makin tingginya bea impor, Mercedes Benz (MB) Indonesia memaksimalkan Pabrik MB Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat yang telah sanggup merakit lima model, yaitu C-Class, S-Class, E-Class, ML, dan GL. Kelimanya mewakili berbagai segmen yang punya pasar besar

Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]

Mercedes-Benz (MB) Indonesia membe­berkan tanggapan tentang kenaikan pajak bea masuk impor CBU (completely built up) oleh pemerintah lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No­mor 132 Tahun 2015. Salah satu pendekatan yang diungkap untuk mengatasi hal itu yakni dengan menambah model CKD (completely knocked down).

Direktur Sales & Marketing Passenger Cars MB Indone­sia, Roelof Lamberts menje­laskan, melokalisasi model di Indonesia termasuk area kompleks, sebab ada banyak pilihan dan regulasi yang me­nyertai. Namun, Roelof meny­impulkan MB Indonesia terus mencari kemungkinan terbaik bagi bisnis.

Pabrik MB Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, telah sang­gup merakit lima model, yaitu C-Class, S-Class, E-Class, ML, dan GL. Kelimanya mewakili berbagai segmen yang punya pasar besar. Sementara itu, model-model CBU yang kini punya beban pajak lebih di­anggap bukan pendulang vol­ume penjualan.

“Sekarang kami sudah bisa CKD 5 model dan melihat un­tuk menambah rakitan satu model lagi, SUV. Maka aman untuk berasumsi itu adalah yang kami lihat sekarang ber­dasarkan permintaan dan pasar sebab kami butuh skala produksi untuk melokalisasi. Yang kami lakukan sekarang adalah mengatur kompleksi­tas di pabrik dan menambah investasi untuk perakitan mesin,” jelas Roelof kepada wartawan, di Gaikindo In­donesia International Auto Show, Jumat (28/8/2015).

Dua pekan lalu MB Indo­nesia sudah mengumumkan akan mengimpor CKD buat model baru, GLC. SUV peng­ganti GLK yang diluncurkan di Indonesia International Motor Show 2015 ini diang­gap berpotensi besar di pasar sekaligus sinkron dengan ska­la produksi yang dimaksud Roelof.

“Model CBU kami yang ber­potensi besar akan kami CKD-kan. Itulah pendekatan kami di pasar Indonesia berdasarkan regulasi dan kemungkinan pili­han lain di masa depan,” tutup Roelof.

============================================================
============================================================
============================================================