BOGOR, Today – Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Kabupaten Bogor dilakukan dengan sedikit ‘nyeleneh’.
Sang empunya hajat, KeÂjaksaan Negeri (Kejari) CibÂinong memilih pelataran CibÂinong City Mall (CCM) untuk menghelat peringatan hari anti rasuah itu, Kamis (10/12/2015).
Esensi hari yang biasa diÂperingati tiap 9 Desember itu hanyalah saat Bupati Bogor, Nurhayanti membagikan stiker berslogan stop korupsi kepada kendaaran yang melintasi Jalan Tegar Beriman sore kemarin.
Namun, selebihnya hanÂyalah orasi anti dan stop koÂrupsi yang lantang diteriakkan Nurhayanti, Kejari Cibinong, Lumumba Tambunan, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi, Sekretaris DaeÂrah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar, LSM dan kalangan mahasiswa yang dilanjutkan dengan menyanyi.
Nurhayanti mengatakan, melawan korupsi butuh perÂjuangan dan tidak bisa dilakuÂkan sendiri. Butuh peranan dari lembaga pemerintahan yang lain untuk mendukung penuh.
“Kami sadar penanganan korupsi tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dengan seluruh komponen bangsa,†ujarnya setelah orasi kemudiÂan meninggalkan lokasi.
Kepala Kejari Cibinong, LuÂmumba Tambunan mengungÂkapkan, Hari Anti Korupsi jadi stimulus bagi para pengelola keuangan daerah untuk mengÂgerakkan sebuah perubahan untuk mencapai visi kabupatÂen termaju di Indonesia.
“Kalau tidak ada korupsi, kan 5,3 juta warga Kabupaten Bogor, bisa sejahtera. Kami juga akan mengevaluasi hasil lapoÂran dari auditor negara seperti BPK dan Inspektorat di akhir taÂhun untuk mengetahui adanya tindak pidana korupsi atau indiÂkasi korupsi,†kata Lumumba.
Sementara Praktisi Hukum Universitas Pakuan, Bintatar Sinaga menilai, peringatan Hari Anti Korupsi di CCM tidak memiliki esensi yang klop dengan slogannya.
“Buat apa acara semacam itu hanya sebagai retorika memÂberantas korupsi. Itu tidak ada artinya. Kan memberantas koÂrupsi bukan hanya lewat omonÂgan. Tapi tindakan yang nyata,†tegasnya via telepon.
Bintatar menambahkan, setiap aparat pemerintahan harus siap menahan diri untuk tidak korupsi. Karena menuÂrutnya, SKPD yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat, rawan akan korupsi.
“Semuanya rawan. KhuÂsusnya yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Tapi kalau hanya mengaku anti koÂrupsi tanpa aksi nyata, ada guÂnanya tidak?,†tukasnya.
(Rishad Noviansyah)