UPAYA mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, khususnya calon teknisi Honda yang berkualitas dan siap pakai, terus berlangsung di SMKN 4 Bogor. Kini, Angkatan ke 2 Honda Technician Education Class (H-TEC) atau Program Pendidikan Dasar bagi Teknisi Honda mulai dilanjutkan.
Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]
Pesatnya industri otomotif di Indonesia, membuat SMKN 4 Bogor terus gencar menciptakan sumber daya manusia berÂsama dengan PT Honda Prospect Motor (HPM). Sejak tahun 2000 silam, HPM memang telah bekerjasama dengan beberapa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di seluruh Indonesia melalui Program Pendidikan Dasar bagi Teknisi Honda. Tahun lalu, giliran SMKN 4 Bogor yang mendapat transfer teknologi dari Honda. Program Transfer Teknologi Honda ini dilakukan dengan membuka kelas khusus untuk program Pendidikan Dasar Teknisi Honda dengan beberapa tahapan. ProÂgram itu diresmikan pada 21 Agustus 2014 dan disaksikan langsung oleh Walikota Bogor, Bima Arya.
Pendidikan Dasar Teknisi Honda merupakan program pendidikan dasar diberikan di SMKN 4 Bogor, yang bertujuan untuk mempersiapkan calon teknisi yang nantinya akan diserap oleh industri otomoÂtif, khususnya sebagai teknisi di dealer-dealer jaringan Honda. ToÂmoki Uchida, PresiÂdent Director PT Honda Prospect Motor berkomitmen untuk mempekerjakan para siswa setelah lulu sekoÂlah. “Sumber Daya MaÂnusia merupakan salah satu faktor terpentÂing yang dibutuhkan dalam industri otomoÂtif yang saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Program pelatihan dan pendidikan dasar bagi para calon teknisi Honda ini merupakan jembatan untuk mempersiapkan para calon teknisi Honda yang berkualitas dan siap pakai untuk bekerja setelah mereka menyelesaikan proÂgram pendidikan di sekolah,†tutur Uchida saat peresmian program dalam upaya transÂfer pemahaman teknologi. Transfer teknoloÂgi ini dilakukan dengan membuka kelas khuÂsus untuk program Pendidikan Dasar Teknisi Honda dengan memberikan training, menyÂeleksi siswa-siswa berprestasi dan berkemÂauan tinggi untuk terjun langsung di dunia Industri, serta memberikan training dan OJT kepada siswa-siswa terpilih ke jaringan dealÂer Honda selama minimal 5 bulan.
Sebanyak 25 orang Angkatan ke 1 program tersebut, kini sudah lulus dan bekerja secara tersebar di wilayah JaboÂdetabek atas jaminan PT HPM. Kini, seÂbanyak 25 orang siswa kembali direkrut sebagai Angkatan ke 2 “Kelas HTEC†di Tahun Pelajaran 2015/2016. “Penerimaan kelas khusus ini dilakukan melalui seleksi sejak Maret lalu. Pengumuman kelulusan hasil seleksi dilakukan pada Juni lalu. Dua bulan ini, Agustus hingga September, mereka yang terseleksi difokuskan terÂlebih dahulu dengan pembekalan khusus di sekolah,†jelas Deni Setiawan, S.T, salah seorang guru produktif di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMKN 4 Bogor.
Menandai lanjutan program kerjasaÂma ini PT HPM melalui perwakilannya, Agus Widodo, Manager Service PT HPM, menyerahkan hibah mobil Honda Jazz tahun 2008, 1500 cc kepada Kepala Sekolah SMKN 4 Bogor, Drs. Joni Alwis untuk melengkapi sarana pembelajaran siswa HTEC SMKN 4 Bogor, pada Rabu (19/08/2015) lalu, setelah diawal kerjasama menyerahkan doÂnasi 1 unit engine simulator, common tools, komÂponen sistem suspensi, rem, power steering dan transmisi, shop manual, special tools dan alat ukur, materi pelatihan, serta komponen-kompoÂnen sistem kendaraan yang digunakan sebagai materi pendukung pendidikan. “Kami bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan perusahaan besar sekelas Honda. SMKN 4 Bogor adalah satu-satunya sekolah yang mendapat bantuan dari Honda untuk saat ini. Ini artinya sekolah kamilah yang pertama kali mendapat kepercayaan ini untuk tingkat Kota BoÂgor. Insya Allah, kami akan menjaga kepercayaan ini dan menyiapkan peserta didik dengan sebaik-baiknya,†ungkap Joni kepada BOGOR TODAY.
Saat ini, kelas H-TEC Angkatan 2 tengah melakÂsanakan pembelajaran praktek di sekolah untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) pada Oktober hingga Desember 2015 mendatang di dealer-dealer Honda yang terseÂbar di wilayah Jabodetabek. Meski sudah mendapat jaminan kerja, namun pada Januari tahun depan, mereka akan dijadwalkan kembali ke sekolah untuk persiapan mengikuti Ujian Nasional (UN).
Salah satu siswi yang berhasil lolos di kelas H-TEC, Anggun Pandini mengungkapkan pemÂbelajaran yang difokuskan bagi kelas ini memberi pengetahuan dan pengalaman lebih dalam soal penguasaan mesin. “Saya jadi semakin mengerÂti dan merasa bersyukur sebagai satu-satunya perempuan yang bisa lolos dalam program ini,†ujar siswi kelahiran Bogor 5 Oktober 1997 ini. Meski perempuan, ia mengaku tiÂdak mengalami kendala berarti dalam memahami mesin, bahÂkan sangat menyenangkan bisa menyalurkan hobinya sejak SMP. “Sejak SMP saya sudah membantu orangtua betuÂlin motor,†tuturnya.
Sementara Ilham Maulana mengaku senang dan bangga bisa mengikuti kelas khusus ini. Siswa kelahiran Bogor 8 Mei 1998 ini merasa berterimakasih keÂpada sekolahnya yang telah mengarahkan keÂmampuannya dengan baik. “Sistem pembeÂlajaran di sekolah benar-benar menÂgarahkan siswa menjadi tenaga yang handal,†ungkapnya. Hal senada diungkapÂkan Muhammad Yayang Munandar, siswa kelahiran BoÂgor 27 Januari 1998 ini bersyukur dapat mengikuti kelas khusus ini. “Ini m e r u p a k a n pengalaman berharga unÂtuk mengemÂb a n g k a n bakat, keÂmampuan dan karier kami sebÂagai tenaga ahli muda di bidang otomotif,†paparnya. Yayang berharap, generasi muda dapat menÂguasai teknologi dan menjadi mesin masa depan bagi inÂdustri otomotif IndoÂnesia.