CIBINONG TODAY – Peringatan Hari Tani Nasional ke-59 di Kabupaten Bogor, diwarnai aksi demo dari puluhan mahasiswa Universitas Juanda (Unida) di depan Gerbang Pemkab Bogor, Selasa (24/9/2019).

Koordinator Lapangan, Egi Gitar meminta Pemkab Bogor untuk lebih serius menangani permasalahan lahan pertanian di Kabupaten Bogor. Dari catatannya, ada sekitar 1.000 hektare lahan tani produktif mengalami penurunan produksi karena tidak adanya dukungan dari pemerintah.

Lebih lanjut, dia mempertanyakan fungsi Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Bekerlanjutan (LP2B). Sejauh ini, pihaknya umumnya masyarakat, merasa tidak diberikan sosialisasi oleh Pemkab Bogor soal Perda LP2B ini.

BACA JUGA :  Buah dan Sayur Segar dan Tahan Lama dengan 5 Cara Menyimpan yang Baik dan Benar

“Kami ingin pemerintah mampu mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Bogor. Dan kita mempertanyakan Perda LP2B ini, harusnya disosialisasikan ke publik,” tegas Egi.

Dengan adanya Perda LP2B ini, Egi menyebut pemerintah harus mampu memberikan perlindungan terhadap lumbung padi di Kabupaten Bogor terutama dari alih fungsi lahan yang sangat mudah terjadi di sini.

BACA JUGA :  Benarkah Sakit Kepala Bisa Sembuh dengan Minum Teh? Simak Ini

“Dan kami juga beraharap pemerintah melahirkan sertifikat bagi petani terhadap lahan pertanian miliknya, agar tidak lagi terjadi sengketa lahan,” kata Egi.

Sementara, menemui massa aksi langsung di lapangan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nuriyanti menjelaskan, kepedulian pemerintah terhadap para petani, sudah menjadi bentuk konsentrasi pihaknya.

============================================================
============================================================
============================================================