Dalam rangka unÂtuk menyambut MaÂsyarakat Ekonomi ASEÂAN (MEA), sebanyaknya 48 warga Kota Bogor diberiÂkan ilmu pendidikan Bahasa Inggris oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Walikota Bogor Bima Arya diÂdaulat untuk memberikan pelajaÂran bahasa Inggris kepada para peserta selama satu jam. Seperti benostalgia sebagai dosen, Bima Arya melakukan tanya jawab langÂsung menggunakan bahasa Inggris kepada para eserta.
Bima mengatakan, pelatihan bahasa InÂggris ini bisa jadi acuan agar lebih banyak warga Kota Bogor untuk menjadi tour guide yang bisa memandu wisatawan asing saat berkunjung di Kota Bogor. Selain bahasa Inggris yang fasih, harus juga sopan dan raÂmah. Karena arah dari kota Bogor ke depan yakni menjadi kota wisata sehingga kemamÂpuan bahasa Inggris mutlak dimiliki. “Dari data yang ada Kota Bogor masih kekurangan tour guide sehingga turis mancanegara seÂdikit. Padahal sudah saatnya Kota Bogor siap menjadi destinasi wisata dan jika dilayani profesional turis akan berdatangan ke Kota BoÂgor,†tutur ayah dua anak ini.
Peserta yang memang sudah siap mempelajari bahasa Inggris, terlihat anÂtusias karena bisa belajar bahasa Inggris langsung dari Walikota Bogor. Apalagi Bima pernah menamatkan kuliah S3 di Australia. Pertanyaan Bima Arya dengan bahasa IngÂgris kepada peserta pun dijawab serentak dengan baik. Tak sampai disitu, Bima meÂminta tiga perwakilan dari peserta untuk mengenalkan diri. Dua laki-laki dan satu perempuan secara bergantian mengenalÂkan diri dengan bahasa Inggris yang cukup fasih. Bima pun mengapresiasi kemampuan mereka dengan meminta peserta bertepuk tangan.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja, SoÂsial dan Transmigrasi (Disnakersostran) Kota Bogor sudah melakukan seleksi denÂgan ketat. Pelatihan yang baru ada tahun ini diselenggarakan guna mempersiapkan para peserta menghadapi Masyarakat EkoÂnomi Asean (MEA). Para peserta nantinya akan mendapatkan sertifikat dari DisnakerÂsostran Kota Bogor.
Sementara itu, Kepala Disnakersostran Kota Bogor Anas Rasmana mengatakan pelaÂtihan ini akan berlangsung selama 36 hari. Pada kesempatan ini para peserta akan belajar bahasa Inggris dari pagi hingga sore hari. Pelatihan bahasa Inggris ini diawali denÂgan English Corner dari Walikota kemudian dilanjut dengan guru Bahasa Inggris khuÂsus. “Sebenarnya untuk menghadapi MEA tidak hanya memerlukan keahlian Bahasa Inggris tetapi juga penguasaan IT, penguaÂsaan gadget internet dan sikap,†ujar Anas.
Anas menuturkan, Disnakesostran Kota Bogor memiliki lima kegiatan baru dalam menghadapi MEA yakni Produktivitas inÂdustri agar bisa bersaing, Standarlisasi pelaÂtihan kerja baik dari admintrasi dan struktur operasionalnya yang berstandar, Sertifikasi keahlian, Website online bursa kerja sampai ke kecamatan dan ISO 902 untuk kartu kunÂing dan kartu BPJS.
Menurut Anas, pelatihan di Kota Bogor harus sudah memiliki standar nasional. Bahkan, pada 2017 nanti akan dibangun LBK di Kertamaya dengan luas 1300 M yang akan dibuat layaknya kampus. “PembanguÂnan direncanakan dua tahun dengan dana 25 Milliar,†jelas Anas.