Young-Entrepreneur

Banyak anak muda memulai wirausaha sejak di bangku kuliah. Namun, ada juga mahasiswa yang sudah bergelar sarjana malah nganggur. Selain karena daya saing, permodalan juga menjadi masalah klasik yang sering mendera mereka. Belum lagi akses perbankan dengan persyaratan berbelit yang membuat para mahasiswa sulit untuk memulai usahanya. Nah, ada penawaran yang sangat menggiurkan dari salah satu lembaga. Pihaknya bahkan menyiapkan dana hibah Rp10 miliar.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Adalah Ikatan Alumni Mesin (IAM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Pihaknya berkomitmen membantu mahasiswa untuk menjadi seorang pengusaha. Para alumni ITB melalui kelompok pengusaha alumni Mesin (MEC – Mesin Entrepreneur Club) meluncurkan program modal ventura atau dukungan modal dan pelatihan wirausaha. Program ini memberikan bantuan finansial dan manajemen bagi teknopreneur pemula (start-up company) dari kalangan mahasiswa yang berpotensi dalam mengembangkan bisnisnya. Untuk tahap awal, Alumni ITB akan mengucurkan dana hibah Rp 10 miliar. Adapun modal yang disiapkan untuk bisnis skala kecil mencapai Rp 200 juta per proposal sedangkan untuk bisnis skala menengah, IAM-ITB menyiapkan modal hingga Rp 1 miliar. Modal tersebut akan didistribusikan kepada calon pengusaha yang ingin memulai bisnisnya, namun kesulitan untuk mengakses fasilitas kredit perbankan. “Visi kelompok ini adalah menjadi fasilisator bagi anggota IAMITB yang akan memulai dan atau mengembangkan bisnis. Targetnya menumbuhkan teknopreneur baru dan berkembang, dalam rangka membangun kemandirian dan meningkatkan daya saing bangsa sesuai dengan semangat Indonesianisme yang terus digaungkan oleh IAM-ITB,” kata Ketua IAM-ITB Gembong Primadjaya dalam keterangan resminya, Minggu (24/05/2015). Menurut Gembong, para alumni memandang jumlah pengusaha yang terlalu sedikit membuat upaya menurunkan tingkat pengangguran menjadi terlalu berat. “Karena itu, IAMITB percaya bahwa untuk menjadi bangsa yang maju, Indonesia mesti meningkatkan jumlah pengusahanya, khususnya di sektor usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang teknologi dan manufaktur,” ujarnya. Melalui skema bantuan dari para alumni, Gembong menargetkan adanya peningkatan jumlah pengusaha dari latar belakang sarjana baru dan profesional muda. Mereka dinilai memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi seorang pengusaha yang tangguh dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun sayangnya, para sarjana baru dan profesional muda lebih memilih sebagai seorang pekerja karena kurang berani dalam mengambil risiko. Untuk langkah awal, dukungan finansial akan diberikan pada start-up company yang telah berjalan tetapi kesulitan finansial untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut. Program ini akan memastikan bahwa bisnis yang telah berjalan tersebut tidak mati di tengah jalan. “Setelah mekanisme ini berjalan dengan baik, langkah berikutnya MEC Modal Ventura akan memberikan dukungan finansial bagi start-up company walaupun masih pada tahapan inisiasi, selama ide bisnisnya prospektif,” ujar Gembong. Selain dukungan finansial, MEC Modal Ventura juga akan memberikan dukungan manajemen, yang akan dikemas menjadi satu paket finansial yang diberikan. Dukungan manajemen ini diperlukan karena kebanyakan start-up company di Indonesia terlalu fokus masalah produksi dan teknologi saja, namun sangat kurang memperhatikan aspek manajemen keuangan dan pemasaran. “Padahal 2 aspek inilah yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang,” tuturnya.

BACA JUGA :  Menu Diet dengan Sup Sayuran Kuah Bening yang Rendah Lemak

(Apriyadi/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================