Untitled-3Model cantik berwajah oriental ini meninggalkan industri panggung catwalk untuk memilih menjadi pendeta sejak September 2013 lalu, sang model memu­tuskan untuk aktif dalam mengabarkan Injil. Ia pun makin bahagia menjalaninya, dengan keliling dunia.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Awalnya dari sebuah desa kecil di Bali, kehidupan Trinita berubah keti­ka dia memenang­kan kompetisi pemodelan dan pindah ke New York untuk mengejar karier di industri saat ia ma­sih berusia 15. Kemu­dian, dia terpikat oleh kekayaan dan keme­wahan yang dijanjikan di dunia modeling.

“Saya mengira bah­wa jika saya punya lebih banyak uang saya akan leb­ih bahagia, jadi saya mengejar modeling untuk kebahagiaan, meninggalkan teman-teman dan kel­uarga di belakang untuk melakukan perjalanan ke New York,” katanya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 17 April 2024

Namun, ternyata meskipun mendapat kesuksesan duniawi, teman, dan pacar, dia mengatakan bahwa dia tidak bisa melarikan diri dari perasaan hampa. Dia bertanya ke te­man-temannya untuk saran, tapi mereka me­nyarankan dia untuk memakai narkotika dan berpesta. Saran itu membuatnya “takut”, jadi dia mulai mencari alternatif.

Semuanya berubah ketika agennya memin­tanya untuk melakukan perjalanan dari New York ke Paris untuk pekerjaan model. Setelah tiba di kota, dia bertemu dengan seorang gadis yang mengundangnya ke gereja.

Trinita pergi ke ibadah dan ia berkata, “Tuhan menjem­batani hati dan pikiran dan benar-benar menghibur hati saya. Saya mera­sakan kasih seperti yang belum pernah saya ra­sakan sebelumnya.”

BACA JUGA :  Wajib Coba! Soto Ayam Bening Kuah Kaldu yang Segar dan Nikmat

Awalnya, model-model lain meremeh­kan dan kadang-kadang mengejek keputusan untuk tidak melakukan pemotretan tertentu ber­dasarkan imannya. Namun, Trinita mengatakan, “Mereka mengolok-olok walaupun sebena­rnya mereka tertarik dan bertanya ke­pada saya tentang itu. Mereka tertarik dengan iman saya dan bagaimana saya berbeda.”

Dia sekarang melakukan perjalanan di seki­tar Asia, dan dunia, bekerja untuk Ravi Zacha­rias dan membagikan Injil.

Meskipun meninggalkan industri fashion, Trinita masih melihat harapan di dalamnya. Kreativitas yang ditunjukkan oleh desainer adalah reflektif dari Allah pencipta, katanya, dan harus ditebus sehingga dapat membawa kemuliaan bagi dirinya. Dia kini bergabung dengan ilmuwan, pengacara, teolog dan filsuf untuk mengeksplorasi isu-isu etika, iman, sek­sualitas, ilmu pengetahuan dan penderitaan.

============================================================
============================================================
============================================================